Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tampil Lagi di Forum Internasional, Oslin Si Gadis Sumba Cerita Pengalamannya

Kompas.com - 13/10/2020, 20:09 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

WAINGAPU, KOMPAS.com - Roslinda Tamo Ina (15) kembali mengharumkan nama bangsa, dengan dua kali tampil di forum internasional tentang persoalan anak-anak.

Usai tampil di agenda tahunan PBB bertajuk High Level Political Forum (HLPF) on Sustainable Development di New York tahun lalu, kali ini remaja yang biasa dipanggil Oslin itu bersuara di forum online dari World Vision Asia yang mengundang perwakilan negara-negara anggota PBB pada Kamis (8/10/2020)

Berbeda dari ajang pertama yang bertema kekerasan anak, kali ini Oslin menceritakan kondisi anak-anak di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) saat pandemi Covid-19.

Baca juga: Kisah Oslin, Anak Desa yang Dua Kali Berpidato di Forum Internasional

Program tersebut menyajikan hasil penilaian cepat dari World Vision Asia di 9 negara yakni Bangladesh, Kamboja, India, Indonesia, Mongolia, Myanmar, Nepal, Filipina, dan Sri Lanka.

Aspirasi mereka dituangkan dalam laporan berjudul “Unmasking the Impact of Covid-19 on Asia's Most Vulnerable Children”.

Survei mengambil sampel 26.269 orang di 9 negara di Asia Pasifik, termasuk 10.060 anak dan 1.983 keluarga dengan anggota yang disabilitas.

Di forum, Oslin yang merupakan siswi SMA Negeri 1 Waingapu membuka kesempatan berbicaranya dengan menceritakan persoalan belajar online dan akses air bersih.

"Kalau untuk belajar dari rumah (BDR) itu kalau anak-anak kota mereka pakai online, tapi kalau yang saya tanyakan ke adik saya di desa, katanya seminggu bisa satu atau dua kali mereka ke sekolah," terang Oslin kepada Kompas.com Selasa (13/10/2020) sore.

"Tugasnya semua diambil untuk seminggu, dikerjakan di rumah, hari Senin berikutnya diantar ke sekolah lalu mengambil tugas baru," lanjut warga Kampung Paurat tersebut, yang kini tinggal di Waingapu, ibu kota Sumba Timur.

Oslin pun menceritakan sulitnya akses air bersih, karena harus menempuh jarak cukup jauh yaitu 1-2 km dan rata-rata anak-anak yang mengambil air. Sementara itu jika membeli air harga satu tangkinya adalah Rp 50.000.

Baca juga: Oslin Mewakili Anak Indonesia di Pertemuan PBB, Bupati Sumba Timur: Saya Bangga...

Selain Oslin, anak lain yang mendapat kesempatan menyampaikan aspirasinya adalah Krish (14) asal India.

Oslin bercerita, Krish menuturkan kondisi anak-anak di India seperti orangtua yang ekonominya menurun, makan yang dibatasi dari biasanya bisa 3-4 kali sehari menjadi hanya 2 kali sehari, dan harus bekerja membantu orangtuanya.

Sementara itu Tira Malino Analis Kebijakan Publik Wahana Visi Indonesia (WVI) menerangkan, ada eksploitasi seksual dan perdagangan anak di "Negeri Bollywood" menurut keterangan Krish tapi ia tidak menjelaskan lebih detail.

"Anak-anak dari kelompok miskin tidak bisa akses online. Kalau dibilang hampir sama sih," ungkap Tira kepada Kompas.com melalui konferensi video yang turut dihadiri Oslin.

Disebutkan pula tingkat migrasi yang sangat tinggi di India, sama seperti meningkatnya jumlah pemudik di awal pandemi Covid-19 Indonesia.

Baca juga: Roslinda, Wakil Anak Indonesia Suarakan Dampak Covid-19 di Pertemuan Online PBB

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com