Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaim Kantongi Suara Mayoritas, Anwar Ibrahim Dipanggil Polisi Malaysia

Kompas.com - 13/10/2020, 14:37 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Polisi Malaysia menyatakan, mereka bakal memanggil pemimpin oposisi Anwar Ibrahim berkaitan klaimnya yang mendapat suara mayoritas.

Dalam keterangan kepolisian, mereka bermaksud meminta keterangan Anwar karena ada politisi yang mengeluh namanya ada di pemberitaan media.

Kepolisian menerangkan, mereka menerima keluhan karena beredarnya daftar nama setidaknya 121 anggota Dewan Rakyat (parlemen) yang menyokong Anwar.

Baca juga: Serahkan Dukungan Mayoritas ke Raja Malaysia, Anwar Ibrahim Minta PM Muhyiddin Mundur

Sejauh ini, Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) itu sama sekali belum mendapatkan dukungan secara terang-terangan dari pihak lain.

Hanya saja seperti dikutip Channel News Asia Senin (12/10/2020), polisi tak mengungkapkan identitas si pelapor, maupun materi laporannya.

Direktur Departemen Investigasi Kriminal Huzir Mohamed menyatakan, publik "Negeri Jiran" diminta tak risau dengan kebenaran itu.

Dia juga mengimbau agar pihak-pihak yang berkepentingan tidak asal menyebarkannya tanpa sebelumnya melalui proses verifikasi.

"Polisi jelas tidak akan segan-segan untuk untuk menindak siapa pun yang terbukti menyebarkan berita palsu, tak terverifikas, dan menyesatkan," ujar Huzir.

Huzir menuturkn, pihaknya sedianya menjadwalkan Anwar Ibrahim untuk memberikan keterangan pada Senin pagi. Namun tak bisa karena jadwal yang bentrok.

Baca juga: Anwar Ibrahim Bakal Bertemu Raja Malaysia Pekan Depan untuk Buktikan Klaimnya

Anwar sendiri sudah mewanti-wanti PKR agar tidak melakukan pertemuan apa pun sementara dia melakukan audiensi dengan Raja Malaysia.

"Saya juga meminta kepada publik untuk tetap tenang selama proses audiensi ini, dan mengikuti proses yang ditetapkan," ujar dia dilansir Reuters.

Seperti diketahui, mantan wakil Mahathir Mohamad perideo 1993-1998 tersebut mengeklaim mengantongi suara mayoritas untuk membentuk pemerintahan.

Baca juga: Klaim Punya Mayoritas Besar, Anwar Ibrahim Menanti Momen Bertemu Raja Malaysia

Dibutuhkan setidaknya 112 kursi dari 222 anggota parlemen untuk menggulignkan pemerintahan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin.

Pada Selasa ini (13/10/2020), Anwar dijadwalkan untuk bertemu Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah untuk memaparkan klaimnya.

Adapun Sultan Abdullah yang baru saja dirawat karena keracunan makanan disebut mulai memanggil para pemimpin partai politik untuk mengonfirmasi klaim Anwar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com