Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anwar Ibrahim Bakal Bertemu Raja Malaysia Pekan Depan untuk Buktikan Klaimnya

Kompas.com - 08/10/2020, 16:53 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Bloomberg

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim menyatakan, dia diagendakan bertemu Raja Malaysia pekan depan untuk membuktikan klaimnya.

Rencananya, Anwar bakal bertemu Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah pada Selasa pekan depan (13/10/2020), untuk membuktikan dia meraup mayoritas di parlemen.

"Dalam pertemuan itu, saya akan menunjukkan dokumentasi kuat dan meyakinkannya mayoritas yang sudah saya dapatkan," ujar Anwar Ibrahim.

Baca juga: Klaim Punya Mayoritas Besar, Anwar Ibrahim Menanti Momen Bertemu Raja Malaysia

Pada September lalu, Anwar Ibrahim menjadi perhatian setelah mengklaim mendapatkan suara mayoritas untuk meraih kursi Perdana Menteri Malaysia.

Pemerintahan saat ini yang dipegang Muhyiddin Yassin meski mengantongi suara mayoritas, tergolong kurus karena hanya mendapatkan 113 kursi.

Dilansir Bloomberg Quint Kamis (8/10/2020), diperlukan minimal 112 kursi dari total 222 di parlemen untuk bisa membentuk pemerintahan.

Presiden dari Partai Keadilan Rakyat itu disebutkan juga sudah mengirimkan daftarnya ke Raja Malaysia, dan bakal menjabarkannya dalam pertemuan.

Istana Negara sudah mengumumkan sebenarnya Anwar dijadwalkan bertemu pada 22 September. Namun, Sultan Abdullah terpaksa membatalkannya.

Penyebabnya, penguasa monarki asal Pahang tersebut dilarikan ke rumah sakit karen amengalami keracunan makanan dan cedera saat olahraga.

Baca juga: Anwar Ibrahim Lontarkan Klaim di Tengah Covid-19, Malaysia Hadapi Krisis Politik

Niat Anwar yang begitu kuat terjadi setelah ambisinya untuk menjadi orang nomor satu "Negeri Jiran" kandas pada Februari lalu.

Penyebabnya adalah Mahathir Mohamad, sosok yang menjanjikannya jabatan PM setelah mereka menang di pemilu 2018, mendadak mengundurkan diri.

Akibatnya, Malaysia mengalami krisis politik selama satu pekan, sebelum Muhyiddin Yassin datang dan mengklaim mayoritas.

Situasi tersebut sempat memunculkan spekulasi bahwa Mahathir sejatinya enggan untuk menyerahkan kursi perdana menteri kepada Anwar.

Apalagi berdasarkan kesepakatan saat menang pemilu 2018, Mahathir bakal menyerahkannya kepada Anwar setelah dua tahun menjabat.

Namun, Mahathir dengan tegas membantahnya. Meski dia kemudian menerangkan bahwa Anwar Ibrahim tidak populer sehingga tak bisa menjadi PM Malaysia.

Baca juga: Mahathir Mengaku Diabaikan Anwar Ibrahim sejak Diampuni Raja Malaysia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Bloomberg
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com