Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paus Fransiskus Sesalkan Gencatan Senjata yang Rapuh Antara Armenia dan Azerbaijan

Kompas.com - 11/10/2020, 20:13 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

VATICAN CITY, KOMPAS.com - Paus Fransiskus menyesalkan gencatan senjata yang rapuh antara 2 negara yang bertikai, Armenia dan Azerbaijan di wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan dan mengatakan dia berdoa untuk para korban di sana.

Gencatan senjata yang terjadi pada Sabtu (10/10/2020) dengan cepat dipatahkan oleh lebih banyak pertempuran, dengan kedua belah pihak saling tuduh satu sama lain.

Wilayah yang disengketakan adalah daerah kantong etnis Armenia di Azerbaijan, rumah bagi sekitar 150.000 orang, yang melepaskan diri dari kendali Azerbaijan dalam perang tahun 1990-an dan menewaskan sekitar 30.000 orang.

Baca juga: Azerbaijan-Armenia Sudah Gencatan Senjata, Ledakan Masih Melanda Nagorno-Karabakh

Berbicara setelah doa Angelus di Roma, Sri Paus Fransiskus menyambut gencatan senjata itu, tetapi menambahkan bahwa, "Gencatan senjata terbukti terlalu rapuh," lapor kantor berita Vatikan yang dikutip AFP, Minggu, (11/10/2020).

Paus Fransiskus mendesak para pemimpin dari daerah yang bertikai untuk menyelesaikan konflik "tidak melalui penggunaan kekuatan dan senjata, tetapi melalui dialog dan negosiasi."

Dia mendesak umat Kristen untuk berkumpul bersamanya dalam doa untuk perdamaian di wilayah tersebut.

Baca juga: Pimpin Doa Angelus, Paus Fransiskus Doakan Perdamaian untuk Wilayah Kaukasus

"Saya berdoa dan mengajak Anda semua untuk berdoa bagi para korban dan semua orang yang hidupnya dalam bahaya," kata Paus.

Namun, harapan bahwa gencatan senjata antara Armenia dan Azerbaijan yang ditengahi Rusia terhenti, dengan kedua belah pihak saling tuduh melakukan penembakan hebat di wilayah sipil dan meningkatkan bentrokan sengit selama dua minggu.

Tak hanya hari ini, Paus Fransiskus juga telah mendoakan wilayah yang bertikai itu sejak pertama kali kabar pecah perang sampai padanya.

Baca juga: Perang Armenia-Azebaijan Ancam Keamanan Perbatasan, Rusia Tidak Bisa Mundur dari Konflik

Seperti diwartakan Kompas.com sebelumnya, Sri Paus Fransiskus pada Minggu (27/9/2020) memimpin Doa Angelus untuk perdamaian di Kaukasus.

Melansir Associated Press (AP), Paus mendesak pihak yang terlibat untuk menyelesaikan konflik melalui dialog dan negosiasi.

"Ada berita yang mengkhawatirkan tentang bentrokan di wilayah Kaukasus. Saya berdoa untuk perdamaian di Kaukasus dan menyerukan kepada pihak-pihak yang bertikai untuk punya niat baik dan persaudaraan yang nyata, sehingga masalah dapat diselesaikan tidak melalui penggunaan kekuatan dan senjata, tetapi melalui dialog dan negosiasi," demikian ungkap Paus.

Baca juga: Perang Armenia-Azerbaijan Sulit Berakhir, Perbedaan Pandangan Sejarah Jadi Pemicunya

 

Pertempuran antara Armenia dan Azerbaijan pecah pada akhir bulan September, Minggu (27/9/2020) di sekitar wilayah separatis Nagorny-Karabakh dengan Kementerian Pertahanan Armenia mengatakan bahwa 2 helikopter Azerbaijan ditembak jatuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com