Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selfie dalam Jarak Dekat dan Tak Pakai Masker, PM Selandia Baru Minta Maaf

Kompas.com - 22/09/2020, 14:18 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

 

WELLINGTON, KOMPAS.com - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menyampaikan permintaan maaf, setelah dia selfie sambil tak memakai masker dan berdekatan.

Insiden itu terjadi ketika Ardern tengah menemui para pendukungnya di Universitas Massey, Palmerston North, pada Kamis pekan lalu (17/9/2020).

Saat itu, PM Selandia Baru dari Partai Buruh itu dipenuhi oleh para mahasiswa saat meninggalkan, dan kemudian selfie massal itu terjadi.

Baca juga: Satu Bulan Undur Pemilu, Krisis dan Perubahan Iklim Jadi Isu Utama Kampanye di Selandia Baru

Berdasarkan larangan yang diterapkan "Negeri Kiwi" untuk melawan virus corona, publik harus menjaga jarak paling tidak dua meter.

Ketua Partai Act, David Seymour, kemudian menyuarakan kritikannya karena Ardern tidak menaati aturan yang dibuat pemerintahannya sendiri.

Dalam unggahannya di Twitter, Seymour menyatakan saat ini bisnis tidak bisa berfungsi karena aturan social distancing Level 2.

"Sementara itu, orang yang bertanggung jawab membuat aturan itu malah tidak menjaga jarak dan berswafoto," sindirnya dikutip New Zealand Herald.

Penantangnya dari Partai Nasional Judith Collins mengaku "sangat kaget" dengan selfie yang dilakukan PM Selandia Baru sejak 2017 itu.

Dalam konferensi pers Senin waktu setempat (21/9/2020), Collins menyindir Ardern nampaknya tidak khawatir dirinya terlalu dekat dengan orang.

Saat ditanya apakah Ardern bersikap munafik, Collins menjawab bahwa sebagian besar publik "Negeri Kiwi" tentu berpikir demikian.

Baca juga: Selandia Baru Bakal Cabut Pembatasan Virus Corona, Kecuali di Kota Ini

"Masyarakat tidak bodoh, kalian tahu. Publik jelas mempunyai pemikiran sendiri siapa yang kira-kira munafik di sini," jelasnya.

Menyikapi tudingan tersebut, Ardern dalam konferensi pers Senin pukul 13.00 waktu setempat kemudian menyampaikan permintaan maaf.

Dikutip The Australian, PM berusia 40 tahun tersebut mengklaim selama kampanyenya, dia berusaha menjaga jarak dan memakai masker.

"Saya bekerja begitu keras untuk tak berjabatan dengan orang lain. Saya membersihkan diri dan memakai masker di Auckland," kata dia.

Tetapi, dia kemudian mengakui bahwa apa yang dia lakukan di Palmerston North adalah kesalahan dan seharusnya meminta pendukungnya menjaga jarak.

"Saya seharusnya mengambil langkah tegas. Saya seharusnya bisa memeringatkan mereka untuk menjauh. Jadi, saya mengakuinya," paparnya.

Baca juga: Keberhasilan Selandia Baru atasi Pandemi Corona, Tarik Ratusan Ribu Warganya Pulang dari Perantauan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com