Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 Kembali, Pemilu di Selandia Baru Ditunda 4 Pekan

Kompas.com - 17/08/2020, 09:49 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WELLINGTON, KOMPAS.com - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengumumkan, pemilu bakal ditunda selama 4 pekan buntut kembalinya kasus Covid-19.

Ardern mendapat tekanan baik dari oposisi maupun koalisinya untuk mengubah tanggal pemilihan yang semua dijadwalkan pada 19 September.

Desakan itu muncul setelah kasus kembali terdeteksi di Auckland pekan lalu, di mana kota terbesar Selandia Baru itu harus menjalani lockdown.

Baca juga: Dalam Sehari, Selandia Baru Laporkan 14 Kasus Virus Corona

Jacinda Ardern menerangkan, kembalinya Covid-19 setelah 102 hari membuat publik "Negeri Kiwi" khawatir datang ke bilik suara saat pemilu.

Pemimpin sayap kiri-tengah itu juga mengakomodasi rival, yang mengeluhkan pemilihan bakal berjalan tak adil jika pesta demokrasi itu tetap diteruskan.

Setelah menghabiskan akhir pekan dengan konsultasi bersama pemimpin partai dan komisi pemilihan, dia mengumumkan pemilu ditunda empat pekan, atau pada 17 Oktober.

PM berusia 40 tahun itu mengatakan, dengan perubahan tersebut semua partai bakal mendapatkan hak sama untuk berkampanye.

Selain itu dilansir AFP Senin (17/8/2020), dia menegaskan tidak akan mengubah agenda lagi apa pun situasi yang menimpa Selandia Baru.

"Keputusan ini membuat partai politik punya sembilan pekan untuk berkampanye, dengan komisi punya cukup waktu untuk memastikan pemilunya berjalan lancar," paparnya.

Semua partai dilaporkan langsung menghentikan kegiatan kampanye setelah virus corona kembali merebak, dengan sumbernya masih belum diketahui.

Adapun kasus pertama terjadi pada empat anggota keluarga di Auckland di mana pada Minggu (16/8/2020), jumlah penderitanya meningkat lagi jadi 49 kasus.

Baca juga: Kasus Covid-19 Muncul Lagi, Selandia Baru Tunda Pemilihan Umum

"Akal sehat"

Negara di selatan Pasifik itu mengulangi strategi mereka dalam mengadang virus corona, mengisolasi pasien positif, tracing kontak, dan mengintensifkan tes.

Kebijakan itu sempat mengerek popularitasnya hingga ke angka 60 persen, setelah kepemimpinannya saat penembakan di masjid Christchurch dan ledakan gunung berapi di White Island tahun lalu.

Karena itu dia dan partainya, Partai Buruh, berpeluang memenangi pemilu tahun ini tanpa harus memerlukan dukungan dari pihak lain.

Ketika pertama kali terpilih pada 2017, dia harus membentuk koalisi dengan Partai Hijau dan New Zealand First (NSF) untuk jadi mayoritas.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com