Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kim Jong Un Muncul di Tengah Kabar 5 Pejabatnya Ditembak Mati

Kompas.com - 12/09/2020, 15:16 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

PYONGYANG, KOMPAS.com - Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un dilaporkan kembali muncul ke publik, di tengah kabar lima pejabatnya ditembak mati.

Kantor berita pemerintah KCNA melaporkan, Kim melakukan kunjungan ke proyek rekonstruksi yang berlokasi di Unpha County, Provinsi Hwanghe Utara.

Konstruksi itu digelar setelah dalam beberapa pekan terakhir, Korea Utara dihantam serangkaian bencana alam seperti topan dan banjir.

Baca juga: Kritik Kebijakan Ekonomi Kim Jong Un, 5 Pejabat Korea Utara Ditembak Mati

KCNA memberitakan, Kim Jong Un mengatakan ekonomi mereka mengalami kemunduran akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh topan dan banjir bandang.

Pemimpin yang diyakini berumur 36 tahun itu menunjukkan kepuasan atas pengerjaan rekonstruksi di Taecjong-ri, sebuah desa di Provinsi Hwanghe Utara.

Sebelumnya dalam kunjungan di tengah pekan ini, Kim menuturkan bahwa mereka harus mulai memikirkan sebuah pendekatan baru.

Apalagi, ekonomi mereka, yang melemah karena sanksi negara Barat, makin terpuruk terkait keputusan penutupan perbatasan demi mencegah Covid-19.

Melemahnya ekonomi itu kemudian menyembulkan kabar bahwa lima pejabat Korea Utara ditembak mati karena menentang kebijakan Kim.

Berdasarkan laporan Daily NK, kelima ofisial dari kementerian ekonomi tersebut dieksekusi setelah percakapan mereka terungkap dan dilaporkan.

Baca juga: Trump: Kim Jong Un Tunjukkan Jenazah Pamannya yang Tak Berkepala ke Publik

Semua berawal ketika kelima pejabat itu mendiskusikan perlunya reformasi industri, karena hanya sedikit barang kebutuhan pokok bagi rakyat miskin.

Dikutip Daily Mirror Sabtu (12/9/2020), mereka diketahui juga membahas apakah mereka perlu melakukan kerja sama asing guna memutus sanksi ekonomi.

Dalam pembahasan itu, tebersit kekhawatiran mereka bakal berakhir semakin buruk jika tidak dilakukan pembenahan dalam skala besar.

Sialnya, diskusi mereka ternyata terdengar sehingga ada yang melaporkan ke kementerian ekonomi, dan mereka pun dipanggil guna diselidiki.

Para pejabat yang tergolong penting kedudukannya di kementerian tersebut lantas ditangkap oleh kepolisian rahasia, di mana mereka disuruh mengakui perbuatannya.

Kelima pejabat negara penganut ideologi Juche itu kemudian didakwa telah merendahkan rezim Kim Jong Un sehingga ditembak mati.

Sementara keluarga mereka disebutkan dibawa ke penjara politik di Todeok, Hamgyeongnam-do (Stasiun 15), salah satu tempat paling ditakuti bagi tahanan politik.

Baca juga: Sebut Kim Jong Un Sehat-sehat Saja, Trump Jadi Sorotan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com