Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

19 Tahun Tragedi 11 September 9/11, Apa Al-Qaeda Masih Jadi Ancaman?

Kompas.com - 11/09/2020, 12:11 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Sudah 19 tahun sejak dua menara kembar World Trade Center dan Pentagon diserang pada 11 September 2001, dan menewaskan hampir 3.000 orang.

Al-Qaeda, kelompok yang menjadi pelaku tragedi yang dikenal sebagai 9/11 itu kini dilaporkan berada dalam kondisi yang tidak pasti.

Di Suriah, cabang mereka dibungkam oleh kelompok rival pada Juni. Kemudian di Yaman, mereka menderita kekalahan oleh pemberontak sejak pemimpin mereka tewas.

Baca juga: Peristiwa 9/11, Tim Penyelamat Turut Menderita Risiko Awal Demensia

Kemudian di Mali, pemimpin cabang Afrika Utara terbunuh dalam serangan pasukan Perancis, dan hingga saat ini masih belum mengumumkan penggantinya.

Belum lagi si pemimpin Al-Qaeda, Ayman al-Zawahiri, yang absen berbulan-bulan. Memunculkan spekulasi dia sudah tewas atau dianggap tidak mampu.

Secara ideologi, kelompok itu menghadapi dilema yang sama seperti yang dialami oleh organisasi yang dimasukkan dalam daftar teroris oleh AS.

Mereka harus melakukan modernisasi atau mengambil pendekatan berbeda untuk menambah pengikut, atau tetap berpegang teguh pada nilai mereka.

Setiap pendekatan pasti ada risikonya. Jika yang pertama, kelompok itu berpotensi pecah karena ada yang tidak terima dengan cara itu.

Sementara jika mereka tetap berpegang teguh pada nilai-nilai mereka, maka gerak mereka bisa terbatas, bahkan berujung pada musnahnya kelompok.

Baca juga: Pahlawan Peristiwa 9/11 Ini Selamatkan Banyak Orang, Korbankan Nyawa Sendiri

Kemunduran terbaru

Di Suriah, Al-Qaeda, diwakili oleh cabang mereka Hurras al-Din, tidak bisa berbuat banyak untuk menancapkan pengaruh dan berkuasa.

Di satu sisi, mereka tenggelam oleh jihadis rival. Sementara di sisi lain, mereka juga menjadi target operasi koalisi pimpinan AS.

Grup tersebut juga tidak populer di Suriah. Mengingat nama mereka dianggap sebagai ancaman sekaligus magnet bagi Damaskus maupun militer dunia.

Hurras al-Din sendiri diketahui sudah tak aktif selama dua bulan, sejak mereka ditundukkan oleh kelompok rival yang lebih kuat maupun pemimpin mereka disasar senjata AS.

Di Yaman, Al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) sebenarnya sempat menjadi cabang yang paling ditakuti di sana. Tapi itu tak berlangsung lama.

Baca juga: Selamatkan Pasukan Inggris dari Al Qaeda, Anjing Ini Terima Penghargaan Tertinggi

Presiden AS Barack Obama menyaksikan secara langsung dari Gedung Putih, termasuk Menlu Hillary Clinton, penyerbuan terhadap rumah persembunyian milik pemimpin Al Qaeda di Abbottabad, Pakistan, 1 Mei 2011.
White House Presiden AS Barack Obama menyaksikan secara langsung dari Gedung Putih, termasuk Menlu Hillary Clinton, penyerbuan terhadap rumah persembunyian milik pemimpin Al Qaeda di Abbottabad, Pakistan, 1 Mei 2011.

Sepanjang 2020 ini, mereka sudah kehilangan banyak anggota karena serangan dan dilaporkan jarang sekali menggelar serangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com