Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Konflik Panjang dengan AS, Begini Nasib TikTok Sekarang

Kompas.com - 27/08/2020, 16:24 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

LOS ANGELES, KOMPAS.com - Hidup TikTok mulai berbeda sejak berkonflik dengan Amerika Serikat (AS) tentang isu keamanan nasional.

Terbaru, CEO TikTok Kevin Mayer menyatakan pengunduran dirinya pada Rabu (26/8/2020), buntut dari ketegangan antara AS dengan China atas platform media sosial tersebut.

Pengunduran diri Mayer terjadi beberapa hari setelah TikTok mengajukan gugatan atas tindakan keras pemerintah "Negeri Paman Sam", yang menuding aplikasi itu digunakan untuk memata-matai orang Amerika.

Baca juga: CEO TikTok Kevin Mayer Mundur Setelah 100 Hari Menjabat

Sebelumnya Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif pada 6 Agustus, yang memberi tenggat waktu 45 hari bagi rakyatnya untuk berhenti berbisnis dengan ByteDance, perusahaan induk TikTok.

Tenggat waktu itu juga menjadi batas akhir penjualan operasional TikTok di AS.

TikTok lalu berpendapat, gugatan itu adalah penyalahgunaan Undang-undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional, karena platform video pendek itu bukan "ancaman yang tidak biasa dan luar biasa".

Perusaan media sosial itu juga bersikeras tak pernah membocorkan data pengguna AS ke pemerintah China, sedangkan Beijing mengecam yang dilakukan Trump berkedok politik.

Mayer yang merupakan mantan petinggi Disney dan baru menjabat sejak Mei berkata, "lingkungan politik telah berubah tajam" dalam beberapa pekan terakhir.

Baca juga: Balas Perintah Eksekutif Trump, TikTok Akan Gugat Kabinet AS ke Pengadilan

"Dengan latar belakang ini, dan karena kami berharap dapat segera mencapai resolusi, dengan berat hati saya memberitahu Anda semua bahwa saya memutuskan untuk meninggalkan perusahaan," tulisnya kepada surat ke semua staf.

"Saya memahami peran yang saya emban - termasuk menjalankan TikTok secara global - akan terlihat berbeda sebagai hasil dari tindakan pemerintah AS untuk mendorong penjualan bisnis AS," lanjutnya dikutip dari AFP Kamis (27/8/2020).

TikTok lalu memberikan pernyataan yang mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Mayer.

"Kami menaruh perhatian dinamika politik dalam beberapa bulan terakhir secara signifikan telah mengubah ruang lingkup Kevin ke depan, dan sepenuhnya menghormati keputusannya."

"Kami berterima kasih atas waktunya di perusahaan dan mendokannya dengan baik," kata TikTok.

Baca juga: Geram Terus Dituduh Bahayakan Keamanan Negara, TikTok Kecam Balik AS

ByteDance lalu mengonfirmasi ke AFP, manajer umum sekarang yakni Vanessa Pappas akan menjadi kepala sementara.

Menurut profil LinkedIn-nya, Pappas sebelumnya bekerja sebagai kepala divisi kreatif global di YouTube.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Kirim Kapal Perang Jelang Pelantikan Presiden Taiwan

AS Kirim Kapal Perang Jelang Pelantikan Presiden Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Global
Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Global
Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Global
Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Global
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Global
Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com