Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penasihat Keamanan AS Tuding China Targetkan Infrastruktur Pilpres

Kompas.com - 10/08/2020, 11:28 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Robert O'Brien menduga China akan lebih aktif dalam mencampuri pemilihan presiden (pilpres) AS.

O'Brien mengatakan peretas yang terkait dengan Pemerintah China menargetkan infrastruktur pemilihan AS menjelang pilpres mendatang.

Dilansir dari Reuters, Minggu (9/8/2020), komentar O'Brien tersebut melampaui pernyataan yang dirilis oleh Kantor Direktur Intelijen Nasional AS (ODNI).

Pernyataan yang dirilis pada Jumat (7/8/2020) tersebut, ODNI menyatakan China telah memperluas upaya pengaruhnya.

Baca juga: Tensi Meningkat dengan China, India Tinjau Institut Konfusius

Rilis tersebut menambahkan bahwa Rusia sudah mencoba untuk melemahkan kandidat calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden.

Namun ODNI tidak secara khusus menuduh Beijing melakukan upaya peretasan terhadap sistem terkait pemilihan AS.

Dalam program televisi Face the Nation di CBS, O'Brien mengatakan China ingin melihat Trump kalah dalam pilpres.

“China, seperti Rusia dan Iran telah terlibat dalam serangan siber dan phishing dan hal semacam itu sehubungan dengan infrastruktur pemilu kami, terkait dengan situs web dan semacamnya,” ujar O'Brien.

Baca juga: Pejabat China Ejek Sanksi AS, Tawarkan Rp 1,4 Juta kepada Trump

Sementara itu, China selalu membantah berbagai tuduhan AS terkait aksi peretasan yang dialamatkan kepada Negeri “Panda”.

"Pilpres AS adalah urusan internal. Kami tidak tertarik untuk ikut campur di dalamnya," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang pada April.

O'Brien mengatakan AS telah melihat para peretas mencoba menyusup ke situs web milik kantor Menteri Luar Negeri di seluruh negeri, yang bertanggung jawab untuk menyelenggarakan pemilihan di tingkat lokal, dan mengumpulkan data rakyat AS.

“Ini adalah masalah yang nyata. Akan ada konsekuensi berat bagi negara mana pun yang mencoba untuk ikut campur dalam pemilihan umum yang bebas dan adil,” sambung O’Brien.

Baca juga: Makin Panas, AS Jatuhkan Sanksi kepada Pejabat China dan Hong Kong

Di sisi lain, Dewan Keamanan Nasional tidak segera menanggapi permintaan komentar.

ODNI menolak berkomentar atau mengklarifikasi apakah komentar O’Brien bertentangan dengan komentar mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com