Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyambut Idul Adha, Taliban Umumkan Gencatan Senjata 3 hari di Afghanistan

Kompas.com - 29/07/2020, 10:04 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KABUL, KOMPAS.com - Pasukan militan Islam di Afganistan, Taliban, mengumumkan pada Selasa (28/7/2020), bahwa mereka akan melakukan genjatan senjata untuk menyambut Hari Raya Idul Adha.

Melansir Reuters pada Selasa (28/7/2020), genjatan senjata dilakukan Taliban selama 3 hari, yang dimulai pada Jumat (31/7/2020) dan berakhir pada Minggu (2/8/2020).

Selama perayaan Idul Adha, Taliban menawarkan keolonggaran dari meningginya kekerasan perang yang berlangsung berminggu-minggu ini.

Baca juga: Gadis yang Tembak Mati 2 Anggota Taliban Kisahkan Kemarahan Saat Orangtuanya Dibunuh

Ketidaksepakatan mengenai pertukaran tahanan serta adanya tindak kekerasan telah menunda pembicaraan damai antara komite yang dimandatkan pemerintah Afghanistan dan Taliban, sama halnya seperti yang terjadi dalam perjanjian yang ditandatangani antara Amerika Serikat dan kelompok militan di Doha pada Februari.

"Agar orang-orang kami dapat menghabiskan tiga hari lebaran dengan penuh keyakinan dan kebahagiaan, semua pasukan diperintahkan untuk tidak melakukan operasi apa pun," kata juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid dalam pernytaannya di Twitter.

Baca juga: Bunuh 2 Anggota Taliban yang Tewaskan Orangtuanya, Gadis Ini Dianggap Pahlawan

Namun, ia menambahkan bahwa jika pejuang Taliban mendapat serangan dari pasukan pemerintah, mereka akan membalas.

Juru bicara presiden Afghanistan, Sediq Sediqqi, mengatakan pemerintah menyambut baik pengumuman gencatan senjata itu, tetapi ia menambahkan bahwa rakyat Afghanistan menginginkan perdamaian abadi dan dimulainya negosiasi damai secara langsung.

Sejak perjanjian AS-Taliban, 3.560 personel pasukan keamanan Afghanistan tewas dalam serangan oleh gerilyawan, kata Presiden Ashraf Ghani dalam pidatonya, pada Selasa (28/7/2020).

Baca juga: Orangtuanya Diseret dan Dibunuh, Gadis Cilik Tembak Mati 2 Anggota Taliban

Misi Bantuan AS di Afghanistan (UNAMA) mengatakan dalam sebuah laporan pada Senin (27/7/2020) bahwa lebih dari 1.280 warga sipil Afghanistan telah terbunuh dalam enam bulan pertama tahun ini, terutama sebagai akibat dari pertempuran antara pasukan pemerintah Afghanistan dan Taliban.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada minggu lalu, bahwa Perwakilan Khusus AS untuk Afghanistan, Zalmay Khalilzad akan melakukan perjalanan ke wilayah tersebut untuk mendorong kesepakatan pertukaran tahanan dan pengurangan kekerasan.

Baca juga: Jelang Perundingan Damai dengan Afghanistan, Taliban Rombak Tim Negosiator

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com