Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerusuhan di Portland AS, Wali Kota Ditembaki Gas Air Mata

Kompas.com - 24/07/2020, 06:53 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber CNN

PORTLAND, KOMPAS.com - Sebuah kerusuhan pecah di kota Portland, Negara Bagian Oregon, Amerika Serikat (AS), pada Kamis pagi (23/7/2020) waktu setempat.

Saking parahnya kerusuhan ini, Wali Kota Ted Wheeler sampai kena tembak gas air mata.

Insiden itu disampaikan oleh seorang jurnalis New York Times yang mengunggah videonya di Twitter.

Baca juga: Dongkrak Dukungan Pemilih, Trump Kirim Agen Federal untuk Menindak Kerusuhan

Video tersebut menunjukkan Wheeler mengenakan kacamata dan masker di tengah kerumunan massa.

Pria 57 tahun itu memegangi hidung dan menutupi matanya. Terlihat ia merasa pedih akibat gas air mata yang diarahkan ke dirinya.

"Menyengat. Susah bernapas. Jujur saya beritahu Anda 100 persen, saya tidak tahu apa pun yang memicu tanggapan ini," ujar Wheeler kepada New York Times.

"Saya tidak takut tapi saya kesal."

Dilansir dari CNN, belum diketahui siapa yang menembakkan gas air mata dan mengarahkannya ke wali kota.

Polisi Portland mengatakan, mereka tidak menembakkan gas air mata CS yang biasa digunakan.

Insiden Wali Kota Portland kena tembak gas air mata terjadi setelah dia bergabung dengan massa, untuk mendengarkan aspirasi demonstran dan menjawab pertanyaan mereka.

Baca juga: Cek Fakta, Pernyataan Trump Saat Demo Rusuh yang Tidak Sesuai Kenyataan

Massa mengeluhkan kerasnya penanganan demo dari para polisi federal, yang menyamar di tengah para demonstran.

"Ini adalah pekerjaan yang tidak konstitusional," kata Wheeler.

"Taktik yang digunakan oleh polisi federal kita sangat tidak pantas. Mereka tidak bertindak dengan kemungkinan penyebabnya, orang-orang tidak diberi tahu dengan siapa mereka ditangkap, dan Anda telah ditolak hak-hak konstitusionalnya."

Presiden AS Donald Trump menerangkan, polisi federal dikerahkan ke Oregon untuk melindungi properti federal.

Namun, pengunjuk rasa dan pemimpin setempat sangat menentang kehadiran para penegak hukum itu.

Baca juga: Demo Kematian George Floyd Ricuh, Media China Sindir AS

Demonstrasi ini telah berlangsung selama lebih dari 50 hari, dan banyak di antaranya berlangsung damai.

"Ini jelas merupakan pemborosan sumber daya federal dan semakin berbahaya," ucap Wheeler kepada CNN.

"Kami tidak meminta FBI ada di sini. Kami tidak ingin mereka ada di sini."

"Mereka tidak membantu situasi. Mereka tidak dilatih dengan tepat, dan kami menuntut mereka pergi," tegasnya.

Baca juga: Bubarkan Kerusuhan Pesta Corona di Jerman, Polisi Malah Dilempari Botol

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Kirim Kapal Perang Jelang Pelantikan Presiden Taiwan

AS Kirim Kapal Perang Jelang Pelantikan Presiden Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Global
Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Global
Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Global
Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Global
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Global
Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com