Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bendera 'Simbol Perbudakan' Dibentangkan Pasukan Khusus Australia di Afghanistan

Kompas.com - 22/07/2020, 15:47 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

KOMPAS.com - Anggota pasukan khusus Australia (SAS) tampak berpose dan merekam aksi mereka saat membentangkan bendera Konfederasi ketika menjalankan operasi di Afghanistan.

Bendera itu dikenal sebagai simbol rasis dan perbudakan di Amerika Serikat (AS).

Tim investigasi ABC mendapatkan sebuah foto dan sebuah video yang menunjukkan dua anggota SAS berpose sambil tersenyum saat membentangkan bendera yang bertuliskan "Southern Pride" tersebut.

Seorang juru bicara Angkatan Bersenjata Australia (ADF) menyatakan sebelumnya tidak mengetahui adanya foto dan video ini, sehingga tidak dalam posisi untuk mengidentifikasi siapa saja yang bertanggung jawab.

Hal Johnson, mantan perwira senior Amerika Serikat yang pernah dua kali menjalankan tugas tempur di Afghanistan, menilai aksi anggota SAS tersebut merupakan pelanggaran berat.

Ia mengatakan Bendera Konfederasi merupakan simbol rasisme dan perbudakan.

"Saya bertugas di Propinsi Uruzgan bersama pasukan Australia di tahun 2012," ujar Letkol Hal Johnston, yang berasal dari Satuan Tempur Brigade Infantri ke-76 AS.

"Bendera ini... adalah simbol yang seharusnya tidak ditunjukkan unit mana pun," katanya.

"Bendera ini dipakai oleh Ku Klux Klan, oleh kelompok-kelompok rasis, NAZI Amerika pun menggunakannya," jelas Letkol Johnson.

"Saya kehilangan kata-kata melihat unit pasukan khusus Australia membentangkannya. Ketidaktahuan tak bisa menjadi alasan," tambahnya.

Foto anggota pasukan khusus SAS membentangkan bendera tersebut juga ditampilkan dalam sebuah video yang disunting bersama oleh tiga Skuadron SAS setelah rotasi mereka dari Afghanistan pada 2012.

Baca juga: Bocah Laki-laki Ini Diseret Hiu dari Perahu, Kasus Fatal Ke-5 Tahun Ini di Australia

Tradisi telah runtuh

Dalam sebuah video pada 2012 yang diperoleh ABC, tampak 2 anggota patroli SAS memegang Bendera Konfederasi dan menggunakannya untuk memandu helikopter Black Hawk AS dalam melakukan pendaratan pasca serangan yang dilakukan pasukan Australia.

Ketika helikopter mendarat, salah satu tentara memanggul bendera itu di bahunya dan membantu mengawal 6 orang Afghanistan yang terikat ke zona pendaratan.

Kepada ABC, seorang anggota pasukan khusus SAS yang ikut dalam patroli tersebut mengungkapkan, dia ingat Bendera Konfederasi dibentangkan di pintu helikopter yang terbuka ketika terbang di atas kota Tarin Kowt dalam perjalanan kembali ke markas.

Seorang anggota lainnya menyebutkan tidak tahu jika rekan-rekannya memiliki bendera, namun dia menilai aksi menggunakan bendera itu sebagai tindakan "bodoh" dan "berpikiran sempit".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com