Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Sebut Joe Biden Plagiat Rencana Program Ekonominya

Kompas.com - 11/07/2020, 17:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca,
Miranti Kencana Wirawan

Tim Redaksi

Sumber nypost.com

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump sebut lawannya dalam Pilpres AS, Joe Biden telah melakukan plagiarisme tentang program ekonomi barunya, "Buy American".

"Dia (Joe Biden) telah menjiplak dari saya. Tapi, dia tidak akan pernah bisa melakukannya. Dia suka menjiplak," kata Trump kepada wartawan di halaman Gedung Putih seperti yang dilansir dari New York Post pada Jumat (10/7/2020).

Pada 1988, Biden juga pernah tersandung masalah plagiarisme saat masa pencalonannya menjadi presiden.

Biden telah menggunakan pidato Ketua Partai Buruh Inggris, Neil Kinnock tanpa izin dalam pidato kampanyenya.

Baca juga: Survei Pilpres AS: Joe Biden Unggul Telak 14 Poin atas Trump

Dalam keterangan persnya, Trump tidak menjelaskan secara spesifik apa yang dijiplak oleh Biden dari program ekonominya, "Buy American".

Pernyataan Trump tentang plagiarisme yang dilakukan lawan politiknya dari Partai Demokrat, muncul setelah para pengamat memperhatikan kesamaan antara konsep ekonomi baru dari Biden dengan ekonomi keseimbangan nasional ala Trump.

Pada Kamis, Biden meluncurkan program ekonominya dengan beberapa slogan, yaitu "Make it in America", "Buy American", dan "Stand up for America."

Program ekonomi Biden tersebut dimaksudkan untuk mendorongan pembelian produk dalam negeri dan lebih banyak pendanaan untuk penelitian.

Baca juga: Siapa Bakal Jadi Cawapres Joe Biden? Ini Profil 12 Kandidatnya (Bagian 2)

Pada Jumat (10/7/2020), Trump juga mengkritik program ekonomi lainnya dari Biden tentang produk investasi yang ramah lingkungan.

Namun, Biden tidak menyebutkan mengenai besaran pajak yang perlu dikeluarkan untuk program ekonominya tersebut.

"Itu sangat radikal kiri, tapi dia mengatakan hal yang benar, karena dia menjiplak apa yang telah saya lakukan," kata Trump.

Namun, Trump melanjutkan bahwa Biden tidak akan bisa mewujudkan program ekonominya dan tidak akan bisa mencapai keberhasilan ekonomi sebagaimana yang Trump sudah capai.

Baca juga: Joe Biden Diyakini akan Pilih Politisi Perempuan Kulit Hitam sebagai Cawapres

"Tapi bedanya dia tidak bisa melakukannya. Dan dia tahu dia tidak akan melakukan itu. Itu tidak bisa sama (hasilnya), karena dia menaikkan pajak terlalu banyak. Dia menaikkan pajak semua orang," ujar Trump.

Selain itu, Biden juga mengeluarkan kembali sejumlah regulasi ketat.

Pajak dan regulasi, dikatakan Trump adalah 2 unsur utama dalam dia menciptakan ekonomi besar di AS.

"Dan kedua hal itu adalah dua alasan utama saya menciptakan ekonomi terbesar yang pernah kita miliki. Dan sekarang kami membuatnya lagi," ucapnya.

Baca juga: Resmi Jadi Capres AS 2020 dari Demokrat, Joe Biden Sindir Trump Pemecah Belah AS

Sementara pada tahun ini, Trump telah mengakhiri perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara yang didukung Biden sebagai senator.

Trump berpendapat perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara tersebut merugikan pekerja asal AS.

Kemudian, belum lama ini dia telah membentuk ketentuan anti-outsourcing ke dalam perjanjian yang baru antara AS-Meksiko-Kanada.

Baca juga: Dugaan Pelecehan Seksual oleh Joe Biden, Bertambah 2 Orang Pendukung Klaim Tara Reade

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Global
Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Internasional
6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

Global
Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Global
Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Global
[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Global
Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com