BRASILIA, KOMPAS.com - Sebelum dinyatakan positif Covid-19, Presiden Brasil Jair Bolsonaro dikenal kerap meremehkan penyakit akibat virus corona jenis baru ini.
Dalam beberapa kesempatan, Bolsonaro sering memandang sebelah mata ancaman pandemi Covid-19, baik dari segi kesehatan maupun dampak di negaranya.
Tercatat sejak April setidaknya presiden berjuluk Tropical Trump ini sudah 6 kali mengucapkan pernyataan yang bernada meremehkan virus corona.
Baca juga: Presiden Brasil Jair Bolsonaro Positif Covid-19 di Tes Keempat
Dikutip dari BBC Selasa (7/7/2020), pada 11 Maret Bolsonaro tidak menganggap serius Covid-19, karena menurutnya ada jenis flu lain yang lebih mematikan.
"Dari yang saya lihat sampai sekarang, ada beberapa jenis flu lain yang menewaskan lebih banyak orang daripada yang itu (virus corona)."
Bolsonaro juga sempat memercayai bahwa iklim tropis di Brasil dapat membantu menekan penyebaran Covid-19.
"Hari ini kita ada informasi, bahwa karena kita (Brasil) punya iklim tropis, kita hampir mencapai akhir (pandemi), atau bahkan sudah melewatinya."
Presiden berusia 65 tahun ini melanjutkan, virus corona tidak menyebar cepat di suhu hangat seperti yang ada di Brasil.
Namun di kemudian hari omongannya terbukti salah. Brasil kini menjadi negara dengan jumlah kasus corona terbanyak kedua di dunia dengan lebih dari 1,6 juta kasus.
Hanya Amerika Serikat (AS) yang jumlah kasusnya lebih banyak yakni 3 juta kasus atau hampir 2 kali lipat "Negeri Samba".
Baca juga: Ikut Demonstrasi Menentang Lockdown Covid-19, Presiden Brasil Batuk
Bolsonaro juga sesumbar, menyatakan dirinya takkan tumbang hanya karena flu.
Pernyataannya berkaca pada insiden penusukan yang pernah dialaminya saat melakukan kampanye pemilu pada 2018.
"Setelah pernah ditusuk, saya tak akan tumbang oleh flu," ucapnya.
Bolsonaro dalam sebuah wawancara televisi mengatakan beberapa orang akan mati karena virus corona, dan begitulah kehidupan.
Ia melontarkan pernyataan itu pada Jumat malam (27/3/2020).