Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Singapura Isyaratkan Tunda Pensiun hingga Covid-19 Mereda

Kompas.com - 07/07/2020, 17:16 WIB
Ericssen,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com – Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong memberikan sinyal bakal menunda rencana pensiunnya karena wabah Covid-19 yang masih melanda.

Berbicara di kampanye daring pemilu, Senin (06/07/2020), Lee menegaskan hanya akan menyerahkan tampuk kekuasaan ketika Singapura benar-benar telah pulih dan berada dalam kondisi yang sehat dan utuh.

Perdana menteri berusia 68 tahun itu telah berkali-kali menyatakan berencana mengundurkan diri sebelum menyentuh umur 70 tahun, yaitu pada 2022.

Baca juga: Di Singapura, Trump Bahas Golf dan Dennis Rodman Bersama Kim Jong Un

Calon penggantinya adalah Wakil Perdana Menteri yang juga merangkap sebagai Menteri Keuangan Heng Swee Keat.

Namun, wabah virus corona dan resesi ekonomi serta dampak sosial yang ditimbulkan memicu pertanyaan apakah Lee akan memilih memperpanjang kekuasaannya.

Putra pendiri sekaligus PM pertama Singapura Lee Kuan Yew itu telah memimpin Negeri “Singa” sejak 12 Agustus 2004.

“Saya sendiri dan tidak ada seorangpun yang memperkirakan Singapura akan menghadapi krisis hebat ini” Lee mengutarakan dilansir South China Morning Post.

Pemilu Terakhir Lee Hsien Loong

Lee memastikan pemilu yang akan digelar Jumat mendatang (10/07/2020) adalah pemilu terakhir yang dipimpinnya sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) partai berkuasa, Partai Aksi Rakyat (PAP).

Baca juga: Adik PM Singapura Gabung Partai Oposisi, Pemilu Singapura Memanas

PAP yang telah memimpin Singapura sejak kemerdekaan difavoritkan kembali melanjutkan kekuasaannya.

Pertanyaan yang muncul bukan apakah PAP akan menang atau tidak melainkan berapa besarkah dukungan yang didapatkan PAP, serta berapa banyak kursi yang dimenangkan oposisi.

Oposisi diwakili Partai Pekerja (WP) saat ini hanya memiliki 6 dari 89 kursi parlemen Singapura.
Lee meminta warga Singapura untuk memberikan mandat yang kuat kepada PAP. Partai berlambang petir ini memenangkan 69.9 persen suara pada pemilu 2015.

Sekjen Partai Pekerja, Pritam Singh memperingatkan oposisi berpotensi kehilangan semua kursi yang berarti PAP mengontrol 100 persen kursi parlemen. Skenario yang pernah terjadi dari kurun waktu 1968 hingga 1984.

Partai Pekerja dan PAP akan menjalani pertarungan ketat di sejumlah konstituensi seperti Aljunied, Sengkang, East Coast, Marine Parade, dan Punggol West.

Baca juga: PAP Menangi Lagi Pemilu Singapura

Lee juga menghadapi tantangan serius dari adik kandungnya Lee Hsien Yang yang memberikan dukungan mengejutkan kepada partai oposisi baru Partai Kemajuan Singapura (PSP) yang dipimpin mantan parlementarian senior dari PAP Dr Tan Cheng Bock.

Kampanye yang telah berjalan selama delapan itu hari berlangsung jauh lebih tenang disebabkan dilarangnya kampanye akbar karena Covid-19.

Kandidat memilih menyampaikan manifesto dan janji-janjinya secara online.

Selain itu mereka juga berkunjung dari satu hawker (pusat makanan) ke hawker lain dan dari satu pintu rumah ke pintu lain untuk membagikan poster dan selebaran.

Jumlah tetap dibatasi lima orang per kelompok sesuai dengan peraturan pada fase 2 menuju new normal.

Baca juga: Pemilu Singapura Digelar Hari Ini, Partai Berkuasa Akan Diuji

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com