Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar ISIS Ditembak Mati oleh Milisi yang Didukung Iran

Kompas.com - 07/07/2020, 15:23 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

BAGHDAD, KOMPAS.com - Seorang ahli terorisme asal Irak, Hisham al-Hashimi, tewas ditembak oleh pengendara bermotor dengan senjata api.

Pakar ISIS tersebut ditembak pada Senin (6/7/2020) di rumahnya di kawasan Zeyouneh, Baghdad, sebagaimana dilansir dari The Guardian, Senin.

Sepekan sebelum ditembak mati, al-Hashimi mengatakan bahwa dia menjadi target kelompok militan yang didukung Iran.

Anggota keluarga mengaku mendengar bunyi tembakan di luar rumah. Setelah dibawa ke rumah sakit, dia dinyatakan tewas.

Al-Hashimi adalah ahli terorisme yang sering muncul di media-media Irak. Karena keahliannya tersebut, dia sering dicari pejabat pemerintah, jurnalis, dan peneliti.

Baca juga: Lengan dan Payudara Terluka karena Serangan Udara, Samia Hussein Salahkan ISIS

Dia menjadi terkenal saat menjadi ahli dalam pekerjaan melawan ISIS dan bahkan memberikan saran untuk pihak koalisi yang bertempur dengan kelompok militan itu.

Setelah ISIS tumbang, dia mengalihkan perhatian kepada milisi yang didukung Iran, yang sebelumnya membantu mengalahkan ISIS.

Kelompok milisi ini memiliki pengaruh yang besar di Irak dan al-Hashimi merupakan pengkritik yang paling vokal.

Berita pembunuhan al-Hashimi beredar sangat cepat. Para peneliti, jurnalis, dan tokoh-tokoh penting mengucapkan berduka cita.

Kepala Misi Bantuan PBB untuk Irak, Jeanine Hennis-Plasschaert, mengaku terkejut atas kematian al-Hashimi.

Baca juga: BNPT: Jaringan Teroris Aktif Rekrut Anggota Baru Selama Pandemi Covid-19

Melalui Twitter, dia meminta pemerintah Irak menemukan pelaku pembunuhan dan segera menyeretnya ke pengadilan.

Duta Besar (Dubes) Inggris untuk Irak, Stephen Hickey, mengaku sangat terpukul dan sedih atas kematian al-Hashimi.

Seorang peneliti dari Irak, Fanar Haddad, mengatakan al-Hashimi adalah orang yang sangat cerdas dan merupakan seorang pria sejati.

Kelompok milisi yang diduking Iran juga disalahkan atas serangan roket baru-baru ini yang menargetkan kepentingan AS.

Perdana Menetri Irak, Mustafa al-Kadhimi, mengatakan pasukan keamanan Irak akan berusaha keras untuk mengejar pembunuhnya.

Baca juga: Detik-detik Penangkapan Terduga Teroris, 2 Kali Tembakan Kejutkan Warga

Al-Kadhimi mengatakan negaranya akan bekerja dengan sekuat tenaga membatasi masuknya senjata ilegal ke Irak.

Sebelum terbunuh, kicauan al-Hashimi di Twitter mengungkapkan penyesalannya atas perpecahan dan korupsi di Irak.

"Hak, darah, dan martabat warga Irak telah hilang. Dan uang mereka telah masuk ke kantong para politikus," tulis dia di Twitter pada Minggu (5/7/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Global
Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Internasional
6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

Global
Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Global
Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Global
[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com