Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Isyaratkan Izinkan Israel Duduki Tepi Barat

Kompas.com - 25/06/2020, 16:58 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - AS melalui Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengisyaratkan mengizinkan Israel untuk menduduki Tepi Barat.

Isyarat itu terjadi di tengah peringatan PBB dan dunia Arab, bahwa rencana aneksasi itu akan berdampak buruk pada upaya perdamaian.

"Keputusan mengenai kebijakan perluasan kedaulatan di tempat lain merupakan hak sepenuhnya dari Israel," jelas Pompeo kepada awak media.

Baca juga: Israel dan AS akan Caplok Tepi Barat, Sekjen PBB: Semoga Tidak Terjadi

Menlu AS itu menjelaskan, Gedung Putih akan berbicara dengan negara kawasan untuk membahas mengenai pemenuhan status itu.

Pompeo mengatakannya setelah dalam sidang Dewan Keamanan PBB, Liga Arab menyerukan agar Tel Aviv tidak menduduki wilayah Tepi Barat.

Jordania, yang notabene adalah sekutu AS, menyatakan keputusan aneksasi tersebut akan merusak upaya perdamaian dengan Palestina.

Kemudian Sekretaris Jenderal PBB Antonio Gutterres dalam konferensi pers secara virtual menyerukan agar pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengurungkan niatnya.

Koordinator PBB untuk Timur Tengah, Nickolay Mladenov, menuturkan pencaplokan itu akan memberi dampak pada relasi dua negara.

"Kebijakan ini berisiko merusak upaya internasional lebih dari 25 tahun agar negara Palestina bisa berdampingan dan bekerja sama dengan Israel," paparnya.

Tujuh negara Eropa, antara lain Belgia, Inggris, Estonia, dan Norwegia dalam pernyataan gabungan menyebut aneksasi bakal mengganggu proses perdamaian di Timur Tengah.

Baca juga: Indonesia Ajak ASEAN Tolak Rencana Israel Caplok Tepi Barat Palestina

"Berdasarkan hukum internasional, aneksasi berdampak pada hubungan dekat dengan Israel, di mana aksi mereka tidak akan diakui." kata ketujuh negara itu.

Namun dalam pembelaan Pompeo, baik PM Netanyahu dan negara Teluk mendukung rencana Timur Tengah yang diperkenalkan Presiden Donald Trump Januari lalu.

Dalam rencananya, presiden 74 tahun tersebut memberikan restu agar Israel menduduki sebagian Tepi Barat, dan demiliterisasi Palestina.

"Saya sangat menyesalkan bahwa hanya Otoritas Palestina (PA) saja yang ternyata menolak untuk berpartisipasi dalam rencana ini," kata Pompeo dilansir AFP Rabu (24/6/2020).

Mantan Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) itu berharap dalam beberapa pekan, terdapat progre mengenai rencana perdamaian ala Trump itu.

Sementara Ramallah melalui PM Mohammad Shtayyeh mengancam mereka akan mengumumkan kemerdekaan jika kebijakan itu diterapkan pekan depan.

Baca juga: Legalisasi Pemukiman Israel di Tepi Barat Ditolak Mahkamah Agung Israel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com