Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

70 Tahun Perang Korea, Corong Pemerintah Korut Imbau Pentingnya Pendidikan Ideologi dan Patriotisme

Kompas.com - 25/06/2020, 12:06 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

PYONGYANG, KOMPAS.com - Corong pemerintah Korea Utara, Rodong Sinmun pada Kamis (25/6/2020) menekankan pentingnya perlindungan terhadap rezim dan ideologinya dalam peringatan 70 tahun Perang Korea dan tidak mengkritik Amerika Serikat (AS).

Sebelum-sebelumnya, media Korea Utara resmi itu kerap menyampaikan pesan kritik terhadap Amerika Serikat atas Perang Korea yang meletus pada 25 Korea 1950 dengan negara yang menggelar parade militer massal menentang AS di lapangan Kim Il Sung di Kota Pyongyang.

Baca juga: Hari Ini, Korea Selatan dan AS Peringati 70 Tahun Perang Korea

Namun pada peringatan 70 tahun Perang Korea hari ini, Rodong Sinmun hanya menerbitkan beberapa artikel yang menyeru kepada rakyat Korea Utara untuk menegakkan kedisiplinan dan tidak mengkritik AS secara langsung.

"Kesadaran kita akan kelas sosial tidak diturunkan mau pun diwariskan. Kita harus mengusahakan yang terbaik dalam mendidik generasi muda tentang ideologi dan kelas sosial sebagai tugas penting yang berkaitan dengan negara kita, revolusi dan nasib sosialisme," demikian ungkap artikel tersebut.

Baca juga: Korea Selatan Minta Korea Utara Hentikan Rencana Kirim 12 Juta Selebaran Propaganda

Di dalam artikel itu juga memperingatkan generasi muda Korea Utara untuk tidak mengadopsi budaya-budaya Asing.

"Kita harus membuat para generasi muda memahami reaksi alami dan risiko dari infiltrasi ideologi dan budaya dari kaum imperialis, dan tetap berada di jalur tradisi kita baik dalam berbahasa mau pun berpenampilan."

Baca juga: Korea Selatan: Tak Ada Pergerakan Mencurigakan dari Korea Utara

Selama perang Korea yang berakhir gencatan senjata dan bukan perjanjian damai, AS telah memimpin 21 pasukan negaranya sebagai pasukan sekutu yang membantu Korea Selatan mengalahkan Komunis Korea Utara yang didukung China.

Ketika hubungan antara AS-Korea Utara membaik secara drastis pada 2018 dan 2019, beberapa pertemuan tingkat tinggi (KTT) bersejarah dilakukan antara Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un, Korea Utara melewatkan rapat umum tahunannya.

Dan untuk kali ini, masih belum diketahui apakah Korea Utara akan mengadakan rapat umum di tengah kebuntuan dalam pembicaraan nuklir dengan AS setelah kegagalan KTT Hanoi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com