WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memutuskan untuk menunda kampanyenya di Tulsa, Oklahoma, seiring hujan kritikan yang menerpanya.
Kampanye itu menjadi kontroversi, lantaran bertepatan dengan hari peringatan berakhirnya perbudakan di AS.
Di Twitter, Trump menulis kampanye bertajuk "Make America Great Again" itu ditunda "untuk menghormati" peringatan Juneteenth pada 19 Juni.
Baca juga: Fauci Peringatkan Risiko Penularan Covid-19 dalam Pergerakan Kampanye Trump
Hujan kritik menerpa Trump karena memilih Tulsa sebagai lokasi kampanye.
Sebab, Tulsa merupakan salah satu tempat kerusuhan ras terburuk dalam sejarah AS, dan saat ini AS baru saja dilanda demo anti-rasialisme besar-besaran akibat kematian George Floyd.
"Ini bukan hanya hal sepele bagi supremasi kulit putih - dia mengadakan pesta selamat datang di rumah," tulis Senator Kamala Harris di Twitter, setelah Trump mengumumkan rencana kampanye itu.
Baca juga: Foto Op Bersama Trump Depan Gereja, Jenderal Ini Akui Kesalahannya
Trump pada Rabu (10/6/2020) mengumumkan bahwa ia akan melanjutkan kampanye pemilu AS 2020 di empat negara bagian, yakni Oklahoma, Florida, Arizona, dan North Carolina.