Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terduga Pelaku Pembakaran Studio Animasi Jepang Ditangkap setelah 10 Bulan Dirawat

Kompas.com - 27/05/2020, 21:09 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

KYOTO, KOMPAS.com - Terduga pelaku pembakaran studio animasi di Jepang, Kyoto Animation, yang menewaskan 36 orang ditangkap setelah 10 bulan dirawat.

Polisi sebenarnya sudah mengeluarkan perintah penangkapan terhadap Shinji Aoba, dalam kejadian yang berlangsung pada Juli 2019 itu.

Namun, saat itu Aoba tidak bisa dimintai keterangan karena dia tengah dirawat setelah menderita luka bakar yang cukup serius.

Baca juga: Pelaku Pembakaran Studio Animasi Jepang yang Tewaskan 34 Orang Pencandu Game

Aoba diyakini membakar studio animasi Kyoto Animation karena dia merasa disakiti oleh perusahaan itu, seperti dilansir Sky News Rabu (27/5/2020).

Kebanyakan dari 36 korban tewas merupakan seniman muda, di mana ketika pembakaran terjadi, sekitar 70 orang tengah berada di gedung itu.

Kyoto Animation begitu terkenal di Jepang dan luar negeri karena karya-karyanya, termasuk Violet Evergarden yang diputar di Netflix.

Penyelidik menyatakan pada 18 Juli 2019, Shinji Aoba memasuki gedung. Dia sempat berteriak "mati" sebelum menyiram gedung dengan bansin dan membakarnya.

Setelah serangan, kepada polisi Aoba mengaku dia begitu marah dan melakukan aksinya setelah merasa studio itu telah menjiplak novelnya.

Pria 41 tahun itu menderita luka bakar tingkat tiga dan sampai menghancurkan kulit dalam. Karena peluang hidupnya hanya satu persen, para korban sempat diprioritaskan dirawat lebih dulu.

Korban juga mendapat prioritas donor kulit, karena donasi organ di Negeri "Sakura" terbilang langka, sehingga mereka kekurangan kulit manusia.

Baca juga: Terungkap, Ini Alasan Pelaku Pembakaran Studio Animasi Jepang Beraksi

Awalnya, Aoba diprediksi tidak akan bertahan lama dikarenakan sebagian besar tubuhnya terbakar, hingga momen penting terjadi September.

Saat itu, dokter mengumumkan luka bakarnya tak lagi mengancam nyawa, sehingga dia bisa menjalani operasi cangkok kulit di Osaka.

Di Jepang, untuk luka bakar yang tingkat penyebarannya luas, dokter menggunakan kulit buatan dan hanya sedikit kulit pasien untuk operasi rekonstruksi.

Polisi kemudian menunggu selama dua bulan sebelum Aoba dinyatakan cukup sehat, sehingga mereka bisa mengorek keterangan darinya.

Meski otoritas setempat belum mengonfirmasinya, kantor berita NHK melaporkan, Aoba ditangkap dari rumah sakit Kyoto pada Rabu.

Saat dibekuk itu, Aoba mengakui perrbuatannya. Setelah itu dia dipindahkan ke markas besar kepolisian guna penyelidikan lebih lanjut.

Baca juga: Pembakaran Studio Animasi di Jepang, Bos Kyoto Animation: Saya Tak Bisa Berkata-kata

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com