Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Minta Negara-negara di Dunia Investigasi Kasus Awal Covid-19

Kompas.com - 06/05/2020, 07:30 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

JENEWA, KOMPAS.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (5/5/2020) meminta negara-negara di dunia untuk menginvestigasi kasus awal Covid-19 yang mencurigakan seperti yang terjadi di Perancis.

Dilansir dari Reuters, Sebuah rumah sakit di Perancis yang melakukan uji ulang sampel dari pasien pneumonia menemukan bahwa rumah sakit itu rupanya telah merawat pasien dengan Covid-19 pada 27 Desember 2019, hampir satu bulan sebelum pemerintah Perancis mengonfirmasi kasus Covid-19 pertama di negara itu.

Tim peneliti Perancis yang dipimpin oleh Yves Cohen, kepala resusitasi di rumah sakit Avicenne dan Jean Verdier, menguji ulang sampel dari 24 pasien yang diobati pada Desember 2019 dan Januari lalu dan negatif flu sebelum Covid-19 berkembang menjadi pandemi.

Baca juga: WHO Tuding AS Spekulatif soal Asal Virus Corona dari Lab Wuhan

Hasil uji itu diterbitkan dalam International Journal of Antimicrobial Agents dan menunjukkan bahwa satu pasien, seorang pria berusia 42 tahun kelahiran Aljazair dan telah tinggal lama di Perancis bertahun-tahun serta berprofesi sebagai pedagang ikan segar terinfeksi Covid-19.

"Satu bulan sebelum kasus pertama dilaporkan di negara kami," kata laporan itu.

Respons WHO

Hasil yang dilaporkan dari jurnal internasional itu dianggap WHO 'tidak mengejutkan'.

"Sangat memungkinkan bila ada beberapa kasus awal yang ditemukan," ujar juru bicara WHO, Christian Lindmeier pada rapat singkat PBB di Jenewa.

Baca juga: WHO Keluarkan Pedoman Uji Coba Vaksin Virus Corona pada Manusia

Untuk itu, dia mendesak negara lain untuk memeriksa rekam kasus pada akhir 2019. Tindakan itu akan memberi pandangan baru dan lebih jelas untuk dunia terkait wabah virus corona.

Pakar independen mengatakan penemuan itu dibutuhkan penyelidikan lebih lanjut.

"Tidak dimungkiri kasus ini ada di awal, namun buktinya masih belum dikonklusikan," ungkap Jonathan Ball, seorang profesor molekular virologi di Universitas Britain di Notthingham.

Seorang pakar dari Universitas Leeds, lembaga penelitian medis Stephen Griffin mengatakan bahwa penemuan itu adalah penemuan penting yang potensial. Dia juga menambahkan,

"Kita harus waspada ketika menginterpretasikan penemuan-penemuan ini."

Baca juga: WHO Bersikeras Virus Corona Bukan Buatan Manusia

Sementara itu, Yves Cohen mengatakan pada televisi Perancis pada Senin (4/5/2020) bahwa terlalu dini mengatakan jika pasien yang perjalanan terakhirnya di Aljazair pada Agustus 2019 itu adalah pasien awal Covid-19 di Perancis.

Namun, identifikasi pasien terinfeksi pertama merupakan minat epidemiologis yang besar karena telah mengubah pengetahuan secara dramatis tentang Sars-Cov-2 dan penyebarannya di Perancis, demikian tulis Cohen dan rekan penelitinya di surat kabar yang merinci tentang penemuan mereka itu.

Mereka mengatakan tidak adanya hubungan dengan China dan kurangnya perjalanan baru-baru ini menunjukkan bahwa penyakit ini sudah menyebar di antara populasi Perancis pada akhir Desember 2019.

Baca juga: WHO Ingin Berpartisipasi dalam Penyelidikan Virus Corona yang Dilakukan China

Perancis, negara dengan hampir 25.000 orang meninggal akibat Covid-19 sejak 1 Maret lalu, mengonfirmasi tiga kasus pertamanya pada 24 Januari, termasuk dua pasien di Paris dan satu lagi di kota barat daya Bordeaux.

Rowland Kao, seorang profesor epidemiologi hewan dan ilmu data di Universitas Edinburgh, mengatakan bahwa bahkan jika penemuan itu dikonfirmasi, identifikasi Covid-19 yang positif pada bulan Desember,

"Tidak selalu mengindikasikan bahwa penyebaran Covid-19 dari Perancis dimulai sedini ini.Jika dikonfirmasi, apa yang perlu disorot dari kasus ini adalah kecepatan penularannya yang bermula dari tampaknya tempat terpencil dapat menyebar ke tempat lain dengan cepat."

Baca juga: WHO Kritik Wacana Paspor Imunitas di Beberapa Negara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com