Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Keluarkan Pedoman Uji Coba Vaksin Virus Corona pada Manusia

Kompas.com - 04/05/2020, 18:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber SCMP


KOMPAS.com - Sejumlah ilmuwan mengklaim telah menemukan vaksin virus corona. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berencana mengeluarkan pedoman tentang penggunaan uji coba vaksin tersebut pada manusia.

Rencananya, pedoman tersebut akan dikeluarkan pada bulan ini, seperti dilansir dari South China Morning Post (SCMP), Senin (4/5/2020).

Juru bicara WHO Margaret Harris mengatakan badan kesehatan PBB berencana mengeluarkan pedoman tentang penggunaan manusia dalam uji coba vaksin dalam beberapa minggu ke depan.

Tekanan terhadap upaya pengembangan vaksin untuk penyakit Covid-19 ini semakin meningkat. Oleh karenanya, beberapa ilmuwan dan aktivis mengadvokasi penggunaan human challenge trials (HCT).

Baca juga: Pengembangan Vaksin Perlu Pertimbangkan Dampak Mutasi Virus Corona, Mengapa?

Para sukarelawan berusia muda dalam uji coba ini, dengan sengaja diinfeksi virus untuk menguji kemanjuran kandidat vaksin yang dikembangkan.

Uji coba ini diklaim akan mempercepat pengembangan vaksin virus corona, namun implikasi etis dan medis dari penggunaan metode ini masih dikhawatirkan.

Kurangi tahapan uji klinis fase 3

Peter Smith, profesor di London School of Hygiene and Tropical Medicine memulai diskusi HCT dor Covid-19 mengatakan ilmuwan berharap untuk mengurangi tahapan uji klinis fase 3.

Smith mengatakan uji coba fase 3 umumnya memakan waktu beberapa tahun. Dia berharap dengan pengurangan tahapan uji coba pada fase 3, dapat mengurangi waktu pengembangan vaksin Covid-19 menjadi sekitar enam bulan.

Baca juga: Ilmuwan Oxford Resmi Ujikan Vaksin Corona pada Manusia

"Tetapi ini akan tergantung pada ukuran uji coba dan tingkat penularan peserta," jelas Smith.

Dalam makalah yang ditulisnya dan diterbitkan dalam The Journal of Infectious Diseases pada Maret lalu, memaparkan bagaimana HCT dapat membantu mencapai garis waktu yang lebih cepat dalam pemanfaatan vaksin untuk virus corona yang menyebabkan Covid-19.

Menguji kemanjuran vaksin adalah tujuan utama dari uji klinis fase 3. Smentara uji coba sebelumnya pada hewan dan kelompok manusia yang lebih kecil bertujuan untuk membuktikan keamanan dan imunogenisitas, atau respons imun, dari vaksin potensial.

Para ilmuwan telah menggunakan uji coba tantangan manusia ini di masa lalu, terkait influenza, malaria, demam berdarah, kolera dan demam tifoid.

Nasihat resmi yang dikeluarkan WHO pada tahun 2016 lalu, menyatakan jenis percobaan ini hanya dapat dipertimbangkan jika tidak ada terapi efektif lain yang tersedia untuk mengobati penyakit dan mencegah kematian.

Namun, pedoman etika yang ada untuk penelitian terkait dengan manusia yang dikeluarkan oleh Council for International Organisations of Medical Sciences dan WHO pada 2016 lalu juga menghalangi HCT dari berbagai penyakit dengan tingkat morbiditas tinggi, seperti Ebola dan antraks.

Seorang petugas kesehatan menyuntikkan vaksin virus corona ke seorang sukarelawan. Terdapat 108 relawan di Wuhan yang mengambil bagian dalam uji coba vaksin.Weibo via South China Morning Post Seorang petugas kesehatan menyuntikkan vaksin virus corona ke seorang sukarelawan. Terdapat 108 relawan di Wuhan yang mengambil bagian dalam uji coba vaksin.

Baca juga: Mengapa Indonesia Perlu Ikut Kembangkan Vaksin Corona, Ini Alasannya

Di tengah pandemi Covid-19 ini, kata Smith, semestinya pembatasan seperti itu tidak berlaku, terutama jika hanya sukarelawan muda yang sehat yang direkrut.

"Ebola sangat mematikan dan sampai saat ini tidak ada perawatan yang efektif, meski ada perawatan untuk mengurangi angka kematian yang tinggi, tetapi tidak menghilangkannya," jelas Smith.

Kendati demikian, Covid-19 memiliki risiko penyakit serius dan kematian yang sangat kecil pada orang dewasa muda. Sehingga, kata dia, risiko ini sangat berbeda jika dilakukan pengujian untuk kasus Ebola.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber SCMP
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com