Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Luncurkan Satelit Militer Pertama, Menlu AS: Mereka Perlu Tanggung Jawab

Kompas.com - 23/04/2020, 20:56 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada Rabu (22/4/2020) menuduh Iran melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB melalui peluncuran satelit militer pertamanya.

"Saya pikir Iran perlu bertanggung jawab atas apa yang telah mereka lakukan," kata Pompeo kepada wartawan dikutip dari AFP Rabu (22/4/2020).

Iran pada Rabu mengumumkan, mereka telah menempatkan satelit militer pertamanya di orbit setelah percobaan berulang kali, dan meskipun ada tekanan ekonomi serta militer yang kuat dari pemerintahan Donald Trump.

Baca juga: Iran Berhasil Luncurkan Satelit Militer Pertama di Tengah Ketegangan dengan AS

"Satelit pertama Republik Islam Iran telah berhasil diluncurkan ke orbit oleh Korps Garda Revolusi Islam," ungkap situs Garda Sepahnews.

Dikatakan, satelit bernama Noor itu telah diluncurkan dari peluncur dua tahap Qassed dari Gurun Markazi, sebuah bentangan luas di dataran tinggi tengah Iran.

Satelit itu "mengorbit bumi pada ketinggian 425 kilometer," kata situs web itu.

Baca juga: Insiden di Teluk, Ini Tuduhan Iran kepada AS

Pemerintahan Trump telah lama berpendapat bahwa kegiatan satelit Iran adalah kedok untuk pekerjaan rudal balistik.

"Iran secara konsisten mengatakan bahwa program-program rudal ini terputus dari militer, bahwa ini murni perusahaan komersial," lanjut Pompeo.

"Saya pikir peluncuran hari ini membuktikan apa yang kami katakan selama ini di AS."

Baca juga: Tak Ada Pakan Saat Covid-19, Ratusan Ribu Anak Ayam Dikubur Hidup-hidup di Iran

"Saya pikir setiap negara memiliki kewajiban untuk mengevaluasi ke PBB apakah peluncuran rudal ini konsisten dengan resolusi Dewan Keamanan. Saya kira tidak jauh dari itu."

Politisi dari Partai Republik itu merujuk pada resolusi Dewan Keamanan 2231 tahun 2015, yang meminta Iran tidak mengejar kegiatan dalam mengembangkan rudal balistik yang dapat membawa hulu ledak nuklir.

Tujuan utama resolusi itu adalah memberi kepastian pada masyarakat internasional di perjanjian yang dinegosiasikan oleh pemerintahan Presiden Barack Obama saat itu, di mana Iran secara drastis mengurangi pekerjaan nuklirnya.

Baca juga: Diancam Trump, Iran Balik Ancam Bakal Hancurkan Kapal AS

Trump menarik diri dari perjanjian itu dan justru menjatuhkan sanksi.

Pada Januari ia memerintahkan serangan drone yang menewaskan seorang pimpinan militer Iran, Mayor Jenderal Qasem Soleimani.

Kemudian pada Kamis (23/4/2020) Trump mengancam akan menghancurkan kapal perang Iran jika mereka melecehkan kapal-kapal AS di Teluk.

Baca juga: Trump Perintahkan AS Hancurkan Kapal Iran yang Melecehkan Mereka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com