Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirawat di ICU, PM Inggris Boris Johnson Mungkin Dipasangi Ventilator

Kompas.com - 07/04/2020, 07:54 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Pakar Inggris memperingatkan, Perdana Menteri Boris Johnson mungkin harus mendapat bantuan ventilator setelah kondisinya memburuk karena virus corona.

Johnson ditempatkan di ruang perawatan intensif Rumah Sakit St Thomas pada Senin siang waktu setempat (6/4/2020) atas anjuran tim medis.

Boris Johnson sempat mendapat serangkaian tes, pemantauan, serta dibantu oksigen. Kemudian dokter meminta agar dia dipindahkan ke ICU.

Baca juga: Kondisinya Memburuk karena Covid-19, PM Inggris Boris Johnson Dirawat Intensif

PM Inggris berusia 55 tahun itu diyakini masih tetap sadar, dan dipindahkan ke ICU pada pukul 19.00 sebagai langkah pencegahan.

Profesor University College London, Derek Hill, menyuarakan kekhawatiran kondisi yang dialami Johnson akibat virus corona bisa saja lebih buruk.

Dilansir Daily Mirror, Guru Besar Citra Medis itu mengatakan "sangat mungkin" Johnson mendapat ventilator selama dirawat di ICU.

Dia menerangkan, Johnson dibawa ke rumah sakit pada Minggu (5/4/2020) karena mengalami masalah pernapasan, di mana awalnya dia dipasangi oksigen.

Tetapi setelah melihat banyaknya kondisi yang terjadi pada penderita Covid-19, Hill menuturkan bahwa kondisi Johnson bisa memburuk.

"Jadi, dia kini dibawa ke ruang perawatan intensif di mana kemungkinan dia akan mendapat bantuan mesin ventilator agar pernapasannya lancar," kata dia.

Dalam kicauannya di Twitter, Johnson menuturkan bahwa dia memutuskan pergi ke rumah sakit karena masih mengalami gejala Covid-19.

Baca juga: Kronologi PM Inggris Boris Johnson dari Positif Corona hingga Masuk RS

Dia menekankan masih bersemangat dan terus berkomunikasi dengan kabinetnya untuk merumuskan kebijakan guna mengatasi pandemi.

"Saya ingin berterima kasih kepada NHS (Badan Kesehatan Inggris) karena merawat saya dan warga. Kalian adalah yang terbaik," pujinya.

Downing Street 10 menjelaskan, gejala virus corona seperti batuk serta demam begitu "gigih" bertahan dalam tubuh sang PM.

Juru bicara kantor PM Inggris menyatakan, Johnson sudah meminta Menteri Luar Negeri Dominic Raab untuk mewakilinya dalam kabinet.

Beberapa jam sebelumnya, Raab sempat mengatakan bahwa mantan Wali Kota London tersebut masih tetap memantau menterinya meski sedang dirawat.

Saat ini, Negeri "Ratu Elizabeth" melaporkan 51.608 kasus positif virus corona, dengan 5.373 di antaranya dinyatakan meninggal.

Baca juga: Meski Terinfeksi Virus Corona, PM Inggris Boris Johnson Tetap Bekerja Keras

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

Global
WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com