Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Pertimbangkan Durasi 6 Bulan, Darurat Nasional Jepang Akan Sekitar 1 Bulan

Kompas.com - 06/04/2020, 16:49 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Reuters,AFP

TOKYO, KOMPAS.com - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan, keadaan darurat nasional akan berlangsung sekitar 1 bulan, setelah sempat dipertimbangkan berdurasi 6 bulan.

Dilansir dari Reuters, darurat nasional yang akan berlangsung sekitar 1 bulan ini akan memberikan beberapa wewenang bagi gubernur.

Di antaranya meminta orang-orang tetap di rumah dan menutup tempat usaha, tetapi tidak menerapkan lockdown seperti di negara-negara lain.

Sebelumnya stasiun TV Jepang TBS sempat mengabarkan, pemerintah sedang mempertimbangkan periode darurat nasional selama 6 bulan.

Prefektur yang ditunjuk akan memutuskan lamanya waktu untuk tindakan masing-masing.

Baca juga: Terapkan Darurat Nasional, Jepang Pertimbangkan Durasi 6 Bulan

Aturan ini sebenarnya tidak memiliki landasan hukum formal, sehingga dalam banyak kasus tidak ada hukuman bagi yang mengabaikan aturan.

Penegakan aturan akan lebih mengandalkan desakan dari sesama warga dan demi menghormati otoritas.

Meski begitu, kepatuhan masyarakat dinilai akan meningkat dengan sendirinya seiring ditetapkannya keadaan darurat nasional.

Baca juga: BREAKING NEWS: Jepang Umumkan Darurat Nasional Terkait Virus Corona

Ajukan paket stimulus 108 triliun yen

Bersamaan dengan pengumuman keadaan darurat nasional, Shinzo Abe juga mengusulkan pengadaan paket stimulus sebesar 108 triliun yen (sekitar Rp 16,5 kuadriliun).

"Kami berencana mengumumkan keadaan darurat secepatnya besok setelah mendengarkan pendapat panel penasehat," kata Abe pada wartawan, dikutip dari AFP Senin (6/4/2020).

Baca juga: Alasan Orang Jepang Sering Pakai Masker, Salah Satunya Hindari Serbuk Bunga

Dirinya menambahkan, pemerintah akan meluncurkan paket stimulus senilai sekitar 108 triliun yen untuk meredam kerugian, di negara perekonomian terbesar ketiga dunia tersebut.

Menteri Ekonomi Yasutoshi Nishimura juga menyerukan untuk tetap tenang.

Baca juga: Kasus Infeksi Melonjak, Jepang Umumkan Status Darurat Nasional Virus Corona

Nishimura menerangkan, warga di kawasan yang nantinya ditetapkan dalam kondisi darurat tidak perlu panik dan kabur ke daerah lain, karena justru bisa meningkatkan risiko penularan.

Abe akan segera menentukan area mana yang ditetapkan dalam kondisi darurat dan berapa lama waktunya.

Baca juga: Jepang Darurat Nasional Virus Corona, Ini 3 Poin Utamanya

Kota-kota besar seperti Tokyo dan Osaka kemungkinan akan menjadi prioritas. Prefektur Hyogo juga dicakup dalam deklarasi tersebut.

Hingga Senin (6/4/2020) jumlah kasus virus corona di Jepang mencapai 3.654 kasus secara keseluruhan, baik yang aktif maupun sudah pulih atau meninggal.

Baca juga: Positif Corona, Komedian Jepang Kehilangan Indera Penciuman dan Perasa

Korban meninggal sebanyak 85 jiwa sedangkan pasien sembuh berjumlah 575 orang, menurut data dari Worldometers.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com