Bantu Tangani Virus Corona, PM Irlandia Kembali Mendaftar Jadi Dokter

DUBLIN, KOMPAS.com - Perdana Menteri Irlandia, Leo Varadkar, kembali mendaftar menjadi dokter sebagai langkah turun tangan langsung mengatasi virus corona.

Selama wabah Covid-19, Ketua Partai Fine Gael itu bakal bertugas setidaknya satu sif setiap pekan untuk membantu tenaga medis.

Sebelum menjadi PM Irlandia, Leo Varadkar adalah seorang dokter lulusan Trinity College Dublin pada 2003, dan pernah magang di Mumbai.

Baca juga: Lebih dari 100 Dokter dan Perawat di Seluruh Dunia Tewas akibat Virus Corona

Dia sempat menghabiskan tujuh tahun sebagai dokter junior di RS St James dan RS Connolly, sebelum mendapatkan gelarnya di 2010.

Setelah melepaskan gelarnya pada 2013, kini dia memutuskan kembali bertugas guna menambah daya gedor tenaga medis dalam memerangi virus corona.

Dilansir Sky News Minggu (5/4/2020), Dublin melaporkan kurang dari 5.000 infeksi Covid-19, dengan 158 di antaranya meninggal.

"Varadkar menawarkan sendiri jasanya kepada Dinas Layanan Kesehatan (HSE) untuk satu sesi per pekan di area yang menjadi keahliannya," terang kantor PM.

Juru bicara pemerintah mengatakan, banyak dari keluarga maupun rekan politisi 41 tahun tersebut juga berprofesi sebagai tenaga medis.

"Dia ingin membantu, sekali pun hal itu kecil," ujar juru bicara, menyusul pernyataan yang dilayangkan Menteri Kesehatan Simon Harris.

Harris mengumumkan perekrutan tenaga kesehatan, seperti yang dialami negara lain yang tengah menghadapi pandemi virus corona.

HSE menyatakan, saat ini mereka tengah mewawancarai ribuan tenaga medis yang bersedia kembali bekerja, setelah permintaan pemerintah direspons 70.000 lamaran.

Berdasarkan keterangan HSE, nantinya sang PM akan memberikan konsultasi kepada warga yang merasa terpapar melalui telepon.

Dilaporkan Irish Times, dia berasal dari keluarga medis, dengan ayahnya merupakan dokter sementara sang ibu merupakan perawat.

Baik pasangan, dua adiknya, beserta suami mereka juga bekerja di bidang kesehatan.

Baca juga: Putin Lanjutkan Karantina Seminggu, Kremlin Bantah akibat Kontak dengan Dokter Positif Corona