Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona, Trump Peringatkan Angka Kematian Mendekati "Titik Mengerikan"

Kompas.com - 06/04/2020, 10:58 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP,Sky News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump menyatakan, mereka akan segera mendekati "titik mengerikan" berkenaan dengan angka kematian virus corona.

Pernyataan itu diperkuat dengan serangkaian peringatan yang dilontarkan oleh pejabat kesehatan, bahwa mereka akan mengalami "momen Pearl Harbor".

Dalam konferensi pers di Gedung Putih dikutip Sky News Minggu (5/4/2020), Trump menunjukkan secercah optimistis dengan menyatakan AS mengalami "penurunan level" di sejumlah klaster.

Baca juga: Tak Seperti Trump, Mantan Wapres AS Joe Biden Bakal Pakai Masker di Tempat Umum

"Kami akan mencapai titik mengerikan mengenai angka kematian virus corona. Tapi setelah dari sana, segalanya berubah. Saat ini kami tengah mendekatinya," kata dia.

Keterangan itu diperkuat oleh beberapa pernyataan dari para pejabatnya sebelumnya. Seperti Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, Anthony Fauci.

"Saya tidak akan berkata kami sudah menanganinya. Itu akan menjadi keterangan palsu," jelas Fauci kepada CBS Sunday dikutip AFP Senin (6/4/2020).

Kepala Badan Kesehatan Nasional, Laksamana Madya Jerome Adams, bahkan memberikan peringatan yang tidak kalah keras mengenai wabah Covid-19.

Saat diwawancarai Fox News, mantan Komisioner Kesehatan Indiana itu mengungkapkan bahwa mereka akan mengalami pekan paling menyedihkan bagi AS.

"Ini akan menjadi momen Pearl Harbor, momen 9/11. Hanya saja, ini tidak terjadi secara lokal," ujar Adams merujuk pada tragedi serangan 11 September 2001.

Berdasarkan data yang dipaparkan Universitas John Hopkins, Negeri "Uncle Sam" mencatatkan lebih dari 1.200 korban meninggal dalam 24 jam terakhir.

Kampus asal Baltimoer yang mengikuti perkembangan kasus Covid-19 di seluruh dunia memaparkan, kini AS melaporkan 337.072 kasus dan 9.633 korban meninggal.

Presiden 73 tahun itu menuturkan, saat ini pihaknya sudah menerima hasil tes virus corona dari sekitar 1,67 juta orang seantero negara.

Baca juga: Sempat Bilang Persediaan Penuh, Trump Kini Akui Kemungkinan Kekurangan Ventilator

Trump menuturkan angka mortalitas di Negara Bagian New York yang mulai menurun merupakan pertanda bagus. "Jauh dari pada apa yang dilakukan negara lain lakukan," jelasnya.

Kebanyakan negara bagian kini sudah menerapkan aturan shelter-in-place (tinggal di rumah). Masih ada sembilan wilayah yang belum melakukannya.

Adams menyiratkan bahwa pemerintah pusat tidak akan memberikan instruksi berskala nasional agar semua orang berdiam di rumah.

Dia juga menyatakan, sembilan negara bagian yang tidak menerapkan peraturan tersebut merupakan lumbung pangan terbesar AS.

Meski begitu, Adams menyerukan supaya para pemimpin bisa mempertimbangkan meminta warganya tidak ke mana-mana selama 7-10 hari.

"Selalu ada cahaya di ujung terowongan jika semua orang memainkan bagiannya," jelas jenderal yang menjabat sejak 2017 tersebut.

Baca juga: Timeline Ucapan Trump Sebelum dan Saat Wabah Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com