Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Akan Minum Obat Anti-Malaria, Walau Belum Terbukti Ampuh Obati Covid-19

Kompas.com - 05/04/2020, 12:46 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dia akan tetap meminum obat anti-malaria dengan persetujuan dokter, walau belum terbukti ampuh mengobati Covid-19.

Trump mengemukakan niatannya pada Sabtu (4/4/2020), dan mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama.

Obat anti-malaria yang dimaksud Trump adalah hidroksiklorokuin. Pria 73 tahun itu mengungkapkan dirinya kemungkinan akan mengonsumsinya.

Baca juga: Infeksi Virus Corona di AS Capai 300.000 Orang, Trump Beri Peringatan

"Aku mungkin akan meminumnya. Aku harus bertanya dulu ke dokterku tentang itu, tetapi aku mungkin akan meminumnya," kata Trump dikutip dari Reuters.

Trump telah diuji dua kali untuk virus corona, menurut keterangan dari Gedung Putih. Dua-duanya hasilnya negatif.

Komisi Eropa mengatakan pekan ini bahwa hidroksiklorokuin belum terbukti manjur mengobati Covid-19, penyakit yang disebabkan virus corona.

Baca juga: Tak Pakai Masker di Tengah Virus Corona, Ini Alasan Presiden Trump

Trump mengatakan pemerintah AS memiliki 29 juta dosis obat dan sudah menambah cadangan nasionalnya.

Dia mengatakan telah meminta Perdana Menteri India Narendra Modi pada Sabtu, untuk mencabut penahanan atas pesanan obat AS.

Sementara itu Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS telah mengeluarkan otorisasi darurat untuk obat yang akan didistribusikan dari persediaan nasional.

Baca juga: Trump Pecat Pejabat Intelijen Senior yang Picu Sidang Pemakzulan

Pendistribusian ditujukan untuk para dokter agar bisa meresepkan obat ke pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, bahkan ketika tes masih dilakukan dan data terus dikumpulkan.

"Kami mendengar cerita yang sangat positif dan kami terus mengumpulkan data," kata Trump.

Baca juga: AS Diterpa Wabah Virus Corona, Trump Salahkan Obama

Trump keluhkan permintaan ventilator

Bersamaan dengan keputusannya tersebut, Trump juga mengeluhkan beberapa negara bagian yang terus meminta tambahan persediaan ventilator (alat bantu pernapasan).

Trump menyebut permintaan sejumlah negara bagian itu melebihi dari yang sebenarnya dibutuhkan.

Baca juga: Eks Barcelona Sebut UEFA seperti Donald Trump soal Penanganan Corona

"Beberapa negara bagian memiliki lebih banyak ventilator daripada yang mereka butuhkan, mereka bahkan tidak mengakuinya," ungkap sang presiden.

Suami Melania Trump itu juga mengatakan AS memiliki persediaan 10.000 ventilator.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com