Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara Tes Peluncur Roket "Super Besar", Korsel Mengecam

Kompas.com - 30/03/2020, 15:14 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC,AFP

PYONGYANG, KOMPAS.com - Korea Utara memuji uji coba peluncur roket "super besar" mereka, dengan tetangga Korea Selatan (Korsel) mengecam karena tes itu digelar di tengah virus corona.

Pada Minggu (29/3/2020), Korsel menyatakan dua proyektil, kemungkinan rudal balistik, ditembakkan dari kota pelabuhan Korut, Wonsan.

Dilansir BBC Senin (30/3/2020), militer Korea Selatan menerangkan dua proyektil itu melaju sejauh 410 km dan jatuh di Laut Jepang, atau Laut Timur.

Baca juga: Di Tengah Wabah Corona, Korea Utara Masih Lakukan Uji Coba Rudal

Dalam pemberitaan media resmi Korea Utara KCNA, mereka sukses menguji coba peluncur roket ganda "super besar", dan menjadi tes keempat sepanjang Maret ini.

Klaim itu diperkuat harian Rodong Sinmun, yang mempublikasikan kendaraan peluncur dengan enam tabung, menembakkan proyektil ke sebuah pulau.

Peneliti senior dari James Martin Centre for Nonproliferation Studies menyatakan, Maret ini merupakan merupakan bulan terproduktif Pyongyang untuk menggelar tes.

"Kali terakhir kita melihat tes sesering ini adalah pada 2016 dan 2017. Tahun-tahun penting bagi program rudal Korut," jelas Shea Cotton di Twitter.

Yang menarik, latihan ini tidak diawasi oleh Pemimpin Tertinggi Kim Jong Un. Uji coba itu hanya dipimpin Wakil Ketua Partai Buruh Ri Pyong Chol.

Terakhir kali Kim absen adalah Oktober 2019 saat latihan rudal balistik dari kapal selam. Beberapa hari sebelum pertemuan Korut dan AS di Stockholm, Swedia.

Go Myong-hyun, analis di Asan Institute for Policy Studies, menyatakan bahwa negara komunis tersebut berusaha menurunkan dampak dari tes.

Baca juga: Awasi Latihan Korea Utara, Kim Jong Un Tak Pakai Masker di Tengah Wabah Virus Corona

"Melalui absennya Kim Jong Un, mereka ingin menekankan bahwa ini sekadar bagian dari latihan rutin," ucap Go seperti dikutip AFP.

Meski begitu, ada juga pakar yang menyebut Kim sebenarnya datang. Patokannya adalah sejumlah barang yang biasa digunakannya terlihat.

Ada atau tidaknya Kim dalam tes tersebut tak membuat Korsel berhenti melayangkan kecaman terhadap negara tetangganya itu.

Dalam pernyataan yang dirilis Kantor Kepala Staf Gabungan, Seoul mendesak Korea Utara untuk menghentikan segala uji coba senjata mereka.

"Di tengah situasi sulit yang dihadapi dunia karena Covid-19, aksi militer yang dipertontonkan Korut sangat tidak pantas," kecam Korea Selatan.

Negara yang menganut ideologi Juche itu mengklaim tidak mengalami kasus infeksi virus corona. Namun, diragukan oleh para ahli.

Baca juga: Korea Utara Klaim Nol Kasus Virus Corona, Pakar: Mustahil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Global
Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Global
Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Global
Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Global
Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com