Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Lockdown Dicabut, Penduduk Hubei Belum 'Bebas' Sepenuhnya

Kompas.com - 26/03/2020, 22:33 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

HUANGGANG, KOMPAS.com - Lockdown Hubei dicabut pada Rabu (25/3/2020), tapi itu tidak menjamin kebebasan sepenuhnya bagi para warga provinsi tersebut.

Spanduk-spanduk peringatan masih bertebaran, mengingatkan bahwa bermain kartu bersama adalah bunuh diri.

Kemudian petugas juga tiada hentinya mengimbau kerumunan untuk berpisah. Terbukti, kehidupan masih jauh dari normal.

Baca juga: Tegal Terapkan Local Lockdown, Wali Kota: Lebih Baik Saya Dibenci Warga Daripada...

Di Huanggang contohnya, yang berpenduduk sekitar 7,5 juta orang, adalah salah satu daerah dengan dampak terburuk di Hubei.

Pembatasan perjalanan dilonggarkan, dan jika sehat orang-orang diizinkan meninggalkan Hubei.

Tapi, peringatan masih bisa dilihat atau didengar di mana-mana, yang memperingatkan orang-orang bahwa virus corona masih jadi ancaman ketika mereka kembali ke jalan.

Baca juga: Update Virus Corona: 18 Negara yang Berlakukan Lockdown

"Berkumpul untuk bermain kartu adalah bunuh diri," tulis sebuah spanduk di tepi jalan.

"Jika kamu tidak memakai masker, virus akan jatuh cinta padamu," sindir spanduk yang lain.

Sementara itu restoran di kota dibuka kembali, tetapi pengunjung tidak diperbolehkan makan di dalam.

Beberapa hotel juga masih tutup, sedangkan yang lain hanya menawarkan sejumlah kecil kamar untuk para tamu.

Baca juga: Jika Makassar Lockdown, Pemkot Sudah Siapkan Komunitas Pembagi Logistik

Hampir 3.000 orang terinfeksi dan 125 orang meninggal di Huanggang, yang sekarang statusnya diturunkan jadi daerah berisiko rendah.

Seperti halnya daerah lain di Hubei, orang bisa bepergian keluar masuk jika memiliki status kesehatan "hijau" pada aplikasi telepon khusus.

Ini adalah perubahan besar dari awal tahun 2020, ketika Hubei dikunci untuk melawan virus corona.

Baca juga: Arab Saudi Terapkan Lockdown di Riyadh, Mekkah, dan Madinah

Namun terlepas dari pelonggaran pembatasan, pejabat Huanggang merasa situasinya masih "belum aman".

AFP melaporkan, para wartawan diminta mengenakan masker N95 dan ditambah masker bedah, sebelum diizinkan meninggalkan stasiun kereta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com