Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbagi Rokok dan Minuman Saat Pesta, 13 Orang di Thailand Terinfeksi Virus Corona

Kompas.com - 14/03/2020, 22:42 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

BANGKOK, KOMPAS.com - Otoritas Thailand melontarkan peringatan virus corona setelah muncul 13 kasus, di mana mereka adalah grup yang berbagi rokok dan minuman saat pesta.

Sekretaris kementerian kesehatan, Dr Sukhum Kanchanapimai berujar, klaster kasus itu adalah sekelompok orang yang menikmati kehidupan malam di Bangkok.

"Terdapat perilaku tidak pantas seperti berbagi rokok, minuman, dan tidak menghindari aktivitas sosial setelah kembali dari negara yang punya riwayat kasus," terang dia.

Baca juga: Thailand Tangguhkan Visa dari 21 Negara yang Terdampak Virus Corona

Dilaporkan Thai PBS World via Daily Mail Jumat (13/3/2020), sekelompok orang itu bertemu di Bangkok pada 21, 27, dan 29 Februari.

"Mereka minum dari gelas dan menikmati rokok yang sama di ruangan tertutup berpendingin udara dalam waktu lama," jelas Kanchanapimai.

Salah satu anggota dari kelompok tersebut dilaporkan sempat melakukan kontak dengan wisatawan yang berasal dari Hong Kong.

Kabar ke-13 kasus virus corona itu merupakan angka tertinggi yang dilaporkan Thailand, setelah 11 kasus yang tercatat pada Kamis (12/3/2020).

Meski begitu, tidak ada dalam kasus baru virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 yang masuk dalam kategori super spreader (penyebar super).

Hingga Sabtu (14/3/2020), Negeri "Gajah Putih" sudah mengonfirmasi adanya 82 kasus corona, dengan satu pasien dinyatakan meninggal, dan 35 lainnya sembuh.

Baca juga: Catatkan 1.500 Kasus Virus Corona dalam Sehari, Spanyol Bakal Umumkan Darurat Nasional

Pada Senin, polisi menggerebek rumah di Provinsi Saraburi, setelah menerima kabar bahwa ada praktik pencucian masker bekas dan menyetrikanya agar tampak baru.

Ribuan masker dilaporkan disita, dengan pihak berwenang mengirimkannya kepada otoritas kesehatan agar dilakukan penyeldiikan, dikutip dari Coconuts.

Kolonel Pairot Trisophon dari Kepolisian Viharn Daeng menerangkan, salah satu pekerja mengungkapkan mereka mendapatkannya dari penjual misterius.

Mereka kemudian menyebarkan masker tersebut dengan harga 1 baht, sekitar Rp 460, di mana mereka bisa memproduksi 300-400 per hari.

Kabar itu terjadi setelah permintaan akan masker meningkat, di tengah wabah virus yang menyebabkan penyakit Covid-19 di seluruh dunia.

Total, virus corona telah menjangkiti lebih dari 145.000 orang di seluruh dunia, dengan 72.000 di antaranya berhasil sembuh dan 5.500 orang meninggal.

Baca juga: Setelah Dikritik Paus Fransiskus, Gereja di Roma Bakal Tetap Buka di Tengah Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com