Waktu Terbaik Mencari Nasi Liwet di Kota Solo, Pagi atau Malam

KOMPAS.com - Sedang berwisata ke Kota Solo, Jawa Tengah, untuk mengisi liburan, jangan lupa untuk mencicipi kuliner khas, yakni nasi liwet (sego liwet).

Dilansir dari laman Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta, kuliner ini sejatinya berasal dari Kabupaten Sukoharjo yang masih satu daerah eks Karesidenan Surakarta.

Meski begitu, kuliner ini banyak dijual di Kota Solo, bahkan jadi satu ikon kuliner Kota Solo yang dikukuhkan pada Minggu (19/6/2022).

Baca juga: 5 Tempat Menemukan Nasi Liwet di Kota Solo

Seperti namanya, kuliner ini disajikan dengan cara mengguyur nasi bumbu gurih dengan kuah dan sayur labu siam.

Pembeli bisa meminta untuk ditambahkan lauk yang biasanya berupa ayam suwir atau telur rebus. Beberapa penjual bahkan menyediakan ayam paha sebagai lauk.

 

 

 

 

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Foodplace (@my.foodplace)

Nasi liwet kemudian disantap di atas daun pincuk yang menjadikannya unik dan menjadikan pengalaman  bersantap yang berbeda dari lainnya.

Waktu terbaik mencari nasi liwet di Solo

Nasi liwet di Kota Solo dan sekitarnya, kini masih disajikan dengan cara tradisional, sehingga cita rasanya tetap terjaga.

Baca juga: Aneka Tradisi Leluhur dengan Suguhan Nasi Liwet

Penjual nasi liwet biasanya menjual dagangannya di pinggir jalan lalu pulang setelah terjual habis, sehingga jarang ditemukan yang membuka tempat makan khusus nasi liwet permanen.

Jika ingin menemukan nasi liwet tradisional di Kota Solo dan sekitarnya, maka kamu harus mencarinya pada pagi hari.

SHUTTERSTOCK/ TUPAITERBANG Ilustrasi nasi liwet khas Solo.

Sekitar pukul 05.30 sampai 07.00 WIB adalah waktu terbaik untuk mencari penjual kuliner nasi liwet di pinggir jalan. Setelah pukul 07.00 WIB, biasanya nasi liwet yang dijual sudah habis.

Baca juga: Ini Ternyata Perbedaan Nasi Liwet Sunda dan Jawa

Jika ingin memakan nasi liwet selain pada pagi hari, kamu bisa menemukannya pada malam hari. Biasanya, penjual nasi liwet pada malam hari mendirikan tenda non-permanen di pinggir jalan.