Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Steak Dry Aged, Apa Bedanya dengan Steak Biasa?

Kompas.com - 16/12/2023, 13:37 WIB
Krisda Tiofani,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Steak atau steik dikenal sebagai daging sapi panggang. Potongan yang digunakan umumnya berupa bagian T-bone, seperti tenderloin dan sirloin.

Steak tidak dimasak lama. Durasi memasaknya singkat, bergantung pada level kematangan yang diinginkan.

Selain steak yang dibuat langsung dari daging mentah, ada juga steak dry aged.

Dry aged adalah proses menyimpan daging di lemari khusus selama 35 hari untuk mengempukkan tekstur daging, seperti disampaikan Muchamad Yorgie Akbar, koki di Thyme Beef Bar Yogyakarta.

"Suhu dan kelembapan dagingnya selama dry aged harus diperhatikan. Kalau enggak, takutnya bakteri-bakteri bisa tumbuh," ujar Yorgie.

Setelah 35 hari, dry aged beef bisa digunakan untuk membuat aneka makanan, termasuk steak. Hasilnya tentu berbeda dari steak biasa.

Baca juga:

Daging tomhawk yang melalui proses dry aging.Dok. Shutterstock Daging tomhawk yang melalui proses dry aging.

Menurut Yorgie, aroma steak dari daging dry aged lebih kuat daripada steak yang dibuat menggunakan daging sapi biasa.

Rasa dan aroma yang muncul ini disebabkan oleh penyimpanan daging lebih dari satu bulan.

"Aroma butter-nya kuat banget walaupun cuma pakai mentega sedikit. Tidak pakai butter pun, wangi menteganya tetap kuat," kata Yorgie saat ditemui Kompas.com, Jumat (1/12/2023).

Hal ini disebabkan oleh bagian daging yang didominasi lebih banyak lemak setelah proses dry aged.

Lemak ini tak lantas membuat dry aged steak menjadi semakin juicy, melainkan terasa empuk saat dimakan.

"Soalnya daging sapinya itu menjadi kering karena kulit bagian luar daging menggerus otot-otot daging itu sendiri. Semakin lama, semakin empuk," ujar dia.

Meski demikian, cara memasak steak dry aged tidak berbeda dengan steak biasa. Perubahan aroma, rasa, dan teksturnya terjadi hanya karena pengeringan tersebut.

Baca juga:

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com