Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Petani Tingkatkan Nilai Jual Kopi Jadi Rp 100.000-an per Kg

Kompas.com - 08/11/2023, 17:03 WIB
Krisda Tiofani,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nilai jual kopi bergantung pada kualitas dan jenisnya. Lebih dari itu, pengolahan pascapanen juga berperan penting.

Harga buah kopi jelas berbeda dengan harga biji kopi. Biji kopi mentah lebih mahal karena telah melalui pengolahan panjang.

Menurut Ayi Sutedja, petani Kopi Puntang di Jawa Barat, harga buah kopi saat ini berada di kisaran Rp 15.000 hingga Rp 25.000 per kilogram.

Perbedaannya cukup jauh dengan harga green bean atau biji kopi mentah yang mencapai Rp 105.000-an per kilogram.

"Kalau petani enggak bikin green bean, ya enggak akan kaya. Dengan menjual green bean, petani bisa mendapat 100 persen hasilnya," kata Ayi ketika ditemui Kompas.com di Jakarta Coffee Week, Jumat (3/11/2023).

Meskipun biji kopi belum disangrai, pencucian hingga pengeringannya memakan waktu lama hingga lebih dari satu bulan.

Hal itu menjadi alasan mengapa harga buah kopi dan biji kopi berbeda jauh.

Baca juga:

Metode pengolahan kopi wine. Kompas.com/Krisda Tiofani Metode pengolahan kopi wine.

Ayi sudah lama melek akan pentingnya menaikkan harga jual kopi melalui proses yang bisa menambahkan nilainya. 

"Saya mengusulkan semua petani di tempat saya untuk menjual green bean, tidak berhenti pada buah kopi," ujarnya.

Peningkatan nilai jual kopi ini disambut baik oleh rekan sejawatnya. Petani tidak hanya menanam dan memanen buah kopi.

Buah kopi terus diproses melalui pencucian dan pengeringan dengan berbagai metode untuk menghasilkan karakter berbeda.

Menurut Ayi, selama prosedur penanamannya benar, risiko buah dan biji kopi gagal sangat minim.

"Kopi yang rusak, jelek itu karena tidak mengikuti aturan. Bisa salah dari pertama," kata Ayi.

Sederhananya, kopi harus dipetik ketika buahnya sudah merah, bukan masih hijau ketika belum matang.

Buah kopi yang dipaksa matang harus melalui proses ekstra ketika pengeringan hingga proses sangrainya.

"Kita harus memahami solusinya agar bisa menikmati hasil usahanya karena saat ini petani kopi masih di tingkat kemiskinan," ungkap dia.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com