Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/10/2023, 16:31 WIB
Yuharrani Aisyah

Editor

KLATEN, KOMPAS.com - Kopi dan durian, perpaduan yang familier di kalangan pencinta durian.

Terdapat dua cara menikmati kopi dan durian. Pertama, durian dimakan sampai habis kemudian bagian dalam kulit durian dijadikan wadah kopi.

Kedua, durian dimasukkan ke dalam seduhan kopi tubruk.

Cara kedua itu bisa dinikmati di Tana Durian, kebun durian musang king sekaligus kafe di Desa Granting, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten.

Daniel Wijanarko, pemilik Tana Durian, menyuguhkan segelas kopi durian ketika saya berkunjung pada Minggu (24/9/2023).

Sebelumnya, saya tidak pernah minum kopi durian baik cara pertama maupun kedua. Mengingat, asam lambung saya mudah terpicu naik jika minum kopi dan atau makan durian.

Begitu kopi durian disajikan oleh pramusaji, mata saya langsung melotot dan mulut otomatis berkata, "Woow".

Kombinasi reaksi antara bersemangat akhirnya hendak menjajal kopi durian, sekaligus khawatir asam lambung naik ketika sedang mengobrol dengan Daniel.

"Tidak apa-apa, sesekali saja. Tadi juga sudah makan," batin saya meyakinkan diri.

"Silakan diminum dulu kopi duriannya," ujar Daniel mempersilakan.

Saya pun menyesap sedikit dulu kopi durian ini, tidak langsung berasa durian, hanya terasa kopi hitam.

Tentu saja, durian yang dicampur di dalam kopi ini berbentuk utuh dengan bijinya. Dalam satu gelas, terdapat satu pongge durian.

"Ini pakai kopi robusta lampung. Sebelumnya sudah coba-coba kopi yang cocok untuk kopi durian. Menurut lidah saya, durian yang dicampur kopi lampung ini aroma dan rasanya enak," jelas Daniel.

Daniel menambahkan bahwa itu perspektif dirinya, mungkin orang lain mempunyai perbedaan pendapat.

Baca juga:

Perpaduan kopi robusta lampung dengan durian lokal merapi.KOMPAS.com/YUHARRANI AISYAH Perpaduan kopi robusta lampung dengan durian lokal merapi.

Walau, Tana Durian dengan luas sekitar 3.000 meter persegi ini ditanami 33 pohon musang king, tetapi durian yang digunakan berasal dari panen warga sekitar tepatnya durian lokal merapi.

Rasa durian lokal merapi, kata Daniel, cenderung manis dengan sedikit pahit dan ponggenya besar. Tidak semanis musang king tetapi patut dicoba.

Bagi saya yang akrab dengan kopi hitam tubruk, rasa kopi durian ini tidak kemanisan. Sesuai dengan selera saya yang lebih suka kopi tanpa gula.

Bila ingin merasakan manisnya, keruk buah durian, sisihkan ponggenya. Lalu, tekan-tekan buah durian pada bagian dalam pinggir gelas agar teksturnya halus dan dapat menyatu dengan kopi.

Sebaiknya, tidak mengaduk terlalu ke dasar gelas karena kopi robusta lampung ini berampas. Bisa-bisa ampasnya bercampur kembali dengan kopi, sehingga butuh waktu lagi untuk menunggunya mengendap.

Usai menghabiskan segelas kopi durian, saya berlanjut minum es durian. 

Kopi durian dan es durian di kebun durian musang king di Klaten.KOMPAS.com/YUHARRANI AISYAH Kopi durian dan es durian di kebun durian musang king di Klaten.

Terlihat seperti es teler, berisi dua pongge durian lokal merapi dengan es batu dan sirup berwarna merah muda.

Cuaca di Klaten sedang panas-panasnya, terlebih kami mengobrol di luar ruangan. Terasa menyegarkan begitu es meluncur ke tenggorokan.

Di lidah saya, rasa es durian sedikit manis, sepertinya akibat ditinggalkan terlalu lama sampai semua es batu keburu mencair. Pun begitu, semangkuk es durian ini berhasil tandas ke dalam perut.

Minum kopi durian dan es durian memang menyegarkan tetapi mulai muncul rasa lapar. Saya pun mencomot pisang goreng di atas meja lalu dicocol ke saus kuning pekat.

Rasanya sausnya manis durian. Benar sekali. Saus cocolan pisang goreng itu berbahan dasar durian.

Kopi durian, es durian, dan pisang goreng saus durian hanya segelintir menu makanan ringan di kafe Tana Durian.

Menu yang baru hadir atas permintaan pelanggan pada Juli-Agustus 2023, berbarengan dengan panen besar durian musang king.

Harga makanan ringan di Tana Durian antara Rp 10.000-an sampai Rp 15.000. 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com