Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uniknya Peyek Ikan Cetol dari Klaten, Bisa Jadi Oleh-oleh Mudik

Kompas.com - 14/04/2024, 10:32 WIB
Silvita Agmasari

Editor

KOMPAS.com - Peyek atau rempek umumnya terbuat dari tepung dan kacang. Namun peyek asal Klaten, tepatnya di Dusun Gading Tulung, Desa Belangwetan mengolah ikan cetol menjadi peyek. 

Ikan cetol adalah ikan berukuran kecil dan hidup liar di air tawar. 

Iin Budi Rahayu (48) merupakan salah satu produsennya, usaha ini ia lanjutkan dari mertuanya yang telah dimulai sekitar 1980.

"Makanan legend sini, iconnya Gading. Kalau masuk dusun sini, belum lengkap tanpa peyek cetol," ujar Iin kepada TribunSolo.com.

Ikan cetol sendiri merupakan ikan liar, biasanya di temukan di lahan persawahan maupun saluran irigasi.

Baca juga:

Iin mengatakan, mulanya orang-orang di area tempat tinggalnya berprofesi menjala ikan wader.

"Kalau dapat cetol, dulu buat makan kucing," ucapnya.

Lantas, ada orang asal Solo yang berinisatif membuat ikan cetol menjadi rempeyek dan menjadi inspirasi warga. 

Musim lebaran, produksi rempeyek cetol Iin mengalami peningkatan. ia membuat setidaknya 30-40 kilogram adonan rempeyek dalm sehari.  Padahal, pada hari biasa ia hanya membuat lima kilogram adonan peyek.

Adonan cair terdiri dari tepung, telur, rempah, santen, nantinya dicampur dengan ikan cetol yang sebelumnya sudah di goreng kering.

Iin menyebut ada 30 pengrajin di wilayahnya, yang dikerjakan bersama keluarga masing-masing.

Peyek ini sendiri diminati dari wilayah, Solo, Yogjakarta, Semarang, dan Boyolali. Permintaan terjauh dari Palembang dan Pekanbaru.

Iin menjual peyeknya dengan kemasan variatif, muai dari per ons hingga per kilogram. Harga satu ons peyek cotol dihargai Rp 10.000 dan bisa dibeli kelipatn. Sementara harga satu kilonya Rp 90.000. 

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas.com (@kompascom)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com