Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/09/2023, 08:08 WIB
Yuharrani Aisyah

Editor

KLATEN, KOMPAS.com - Durian musang king rupanya masih menarik penggemarnya sampai sekarang.

Setidaknya itulah yang terlihat di Tana Durian, kebun musang king yang berlokasi di Desa Granting, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten. Jaraknya sekitar tiga hingga empat kilometer dari Pabrik Gula Gondang.

Tana Durian dikelola oleh Daniel Wijanarko (57) dan sang istri yang merupakan orang Klaten. Sebelumnya, Daniel bekerja di perusahaan otomotif dan kini telah pensiun.

"Saya kerja keliling Jawa dan Kalimantan, memutuskan pensiun di Klaten," ujar Daniel saat ditemui Kompas.com di Tana Durian pada Minggu (24/9/2023).

Kebun seluas 3.000 meter persegi itu ditanami 37 bibit musang king karena Daniel hobi makan durian. Kala itu, ia membeli satu bibit durian di Magelang dengan harga di atas Rp 500.000.

"Kenapa nggak coba menanam sendiri, walau tidak ada background pertanian. Pada prinsipnya, semua ilmu bisa dipelajari," kata Daniel.

Ia bergabung dengan komunitas pertanian, salah satunya melalui Whatsapp. Di sinilah, Daniel mendapatkan ilmu menanam durian musang king.

Baca juga:

Pemilik Tana Durian, kebun durian musang king di Klaten, Daniel Wijanarko. Ia mempunyai 37 pohon durian aktif di kebunnya.KOMPAS.com/YUHARRANI AISYAH Pemilik Tana Durian, kebun durian musang king di Klaten, Daniel Wijanarko. Ia mempunyai 37 pohon durian aktif di kebunnya.

Daniel memilih musang king karena menurut sejumlah literatur yang ia baca, durian ini adaptif. Rasa, aroma, dan warnanya tetap sama walau ditanam di wilayah manapun.

Selang empat tahun sampai 4,5 tahun setelah ditanam, musang king mulai bisa dipanen untuk konsumsi pribadi. Menurut Daniel, panen di Tana Durian dapat dilakukan secara berkala.

Pertama kali panen durian musang king dalam jumlah banyak pada Juli sampai Agustus 2023. Selanjutnya, diperkirakan bakal panen raya pada Oktober sampai November 2023.

Sebelumnya pada Maret 2023, durian juga ada yang jatuh tetapi tidak sebanyak pertengahan tahun. Menurut Daniel, panen di Tana Durian bisa berkala sepanjang tahun karena pupuk dan pengairan tercukupi.

Daniel memperkirakan bisa panen rata-rata 10 hingga 12 durian per hari saat panen raya.

Saat ini, terdapat 37 pohon aktif yang terdiri dari 33 pohon musang king, tiga pohon durian pelangi, dan satu pohon durian bawor.

"Selama menanam durian, kalau ada pohon yang rusak, ya saya ganti," ujar Daniel.

Satu pohon musang king mampu menghasilkan 20 sampai 30 buah durian.

Ada pula satu pohon musang king paling besar di Tana Durian dengan kode nomor 14, dapat menghasilkan 30 sampai 40 durian.

Durian musang king di Tana Durian Klaten sudah dipesan pelanggan saat masih di pohon seperti ini.KOMPAS.com/YUHARRANI AISYAH Durian musang king di Tana Durian Klaten sudah dipesan pelanggan saat masih di pohon seperti ini.

Pelanggan pesan durian dari masih di pohon

Berawal dari panen besar pada Juli-Agustus 2023, ada teman yang bertanya apakah bisa memesan musang king di Tana Durian. Dari situlah, Daniel memutuskan untuk menjual musang king hasil panen kebunnya.

"Namanya pensiunan harus melakukan tiga hal. Melakukan sesuatu sesuai hobi supaya suka cita tiap hari, bermanfaat bagi lingkungan, dari hobi kalau bisa menghasilkan kenapa tidak. Semua bisa jalan secara baik," papar Daniel.

Durian musang king dijual Rp 300.000 per kilogram. Rata-rata berat satu buah durian musang king yaitu dua kilogram.

Sampai saat ini, sudah ada 80 durian musang king yang diinden sejak Juli 2023. Pelanggan Daniel berasal dari kota di Pulau Jawa seperti Yogyakarta, Surabaya, Bandung, Jakarta, Bekasi, dan Bogor.

Durian musang king kucing tidur di Tana Durian Klaten dengan berat sekitar 3 kilogram.KOMPAS.com/YUHARRANI AISYAH Durian musang king kucing tidur di Tana Durian Klaten dengan berat sekitar 3 kilogram.

Daniel bakal menawarkan inden durian jika besarnya sudah dua kali bola tenis. Menurut pengamatan Kompas.com, durian yang diinden diberi tanda kertas berwarna merah muda bertuliskan nama pemesan.

Apabila ukuran durian masih di bawah itu dan pelanggan ingin inden, maka bakal masuk daftar tunggu terlebih dahulu.

"Kalau ukuran buahnya masih kecil, ada kemungkinan tidak tumbuh, biasanya jatuh dari pohon," papar Daniel.

Daniel tidak mengenakan biaya inden, pelanggan membayar saat durian sudah matang dan jatuh sendiri dari pohon dan siap santap.

Setelah pelanggan inden, Daniel akan memperbarui informasi mengenai pertumbuhan durian pesanan sampai matang.

Apabila durian sudah matang dan jatuh dari pohon, Daniel bakal menawarkan pelanggan apakah mau dimakan di Tana Durian atau dikirim ke kota pelanggan.

"Saya tidak akan panen kalau duriannya belum jatuh sendiri dari pohon," ucap Daniel.

Baca juga:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com