KULON PROGO, KOMPAS.com – Satu dusun kecil jadi sentra penjual buah durian di Kapanewon (kecamatan) Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.
Hampir setiap rumah di pinggir jalan Pedukuhan (dusun) Pranan meletakkan tumpukan durian di pinggir jalan depan rumah untuk dibeli warga melintas.
Dusun Pranan menyebut dirinya sebagai “Kampung Durian”.
“Warga kami menyajikan durian-durian itu di rumah-rumah. Dengan ini, Pranan bisa dikenal kalau di sini sentra durian,” kata Dukuh (kepala dusun) Pranan, Waliadin, Senin (6/2/2023).
Sebanyak 193 kepala keluarga hidup di Pranan. Mereka tinggal di sekitar 190 rumah. Setiap rumah memiliki kebun dengan rata-rata 15-20 pohon durian jenis lokal.
Waliadin mengatakan, banyak sekali pohon durian usia tua di kampung ini. Produksi buahnya masih berlimpah dan rasanya bersaing dengan buah yang sudah terkenal.
Baca juga:
Produksi durian terbilang banyak tiap masa panen raya durian seperti saat ini.
Pada masa lalu, kata Waliadin, hasil panen dibeli para tengkulak untuk dijual hingga ke luar kota. Kadang, petani menjualnya lewat pertemanan media sosial. Kondisi ini berlangsung lama.
Dalam perjalanan waktu, warga mulai melek potensi ekonomi durian selain menjual begitu saja lewat pengepul. Warga tergerak menjual durian di mana pembeli langsung datang ke kampung mereka.
Bekerja sama dengan kelompok sadar wisata desa, Kampung Durian diluncurkan 5 Februari 2023. Penjualan digelar hanya tiap akhir pekan, Sabtu dan Minggu sepanjang Februari 2023 bertepatan dengan puncak panen raya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.