BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Top Coffee

Mengenal Kopi Tubruk, Kopi Tradisional Indonesia yang Tak Lekang Zaman

Kompas.com - 27/10/2023, 10:43 WIB
Aningtias Jatmika,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Indonesia merupakan produsen kopi terbesar ketiga di dunia selama periode 2022-2023 dengan total produksi sebanyak 11,85 juta kantong.

Adapun posisi pertama ditempati oleh Brazil yang memproduksi 62,6 juta kantong, disusul Vietnam dengan total produksi kopi sebanyak 29,75 juta kantong.

Dari segi jenis kopi, Indonesia memproduksi 1,3 juta kantong kopi arabika dan 10,5 juta kantong kopi robusta.

Kopi memang merupakan salah satu minuman favorit bagi sebagian masyarakat Indonesia. Bahkan, menurut data International Coffee Organization (ICO), Indonesia menjadi negara dengan konsumsi kopi terbesar kelima di dunia pada periode 2020-2021. Jumlahnya mencapai 5 juta kantong berukuran 60 kg.

Dari beragam pilihan sajian kopi yang umum dinikmati, kopi tubruk memiliki tempat spesial di hati masyarakat Indonesia.

Seperti diketahui, kopi tubruk merupakan salah satu sajian kopi tradisional Indonesia. Kata “tubruk” sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti “mengguyur” atau “mengaduk”.

Hal tersebut mengacu pada cara penyajian kopi tubruk, yakni dengan mencampurkan bubuk kopi dengan air panas di dalam gelas. Cara penyajian ini dianggap sebagai cara penyajian paling kuno dalam sejarah pembuatan kopi.

Ada pula yang berpendapat bahwa penamaan “tubruk” muncul lantaran dalam pembuatannya, bubuk kopi, gula, dan air panas saling bertabrakan atau bertubrukan di dalam gelas.

Sebelum diminum, kopi diaduk langsung secara perlahan tanpa menggunakan alat seduh atau saring. Oleh karena itu, ampas kopi secara perlahan akan turun ke dasar wadah dan tetap berada di dalam minuman ketika disajikan.

Baca juga: Bagian dari Gaya Hidup, Kopi Masih Jadi Salah Satu Minuman Favorit Banyak Orang

Mengutip Tribunnews.com, Rabu (6/7/2023), sejumlah literatur menyebutkan bahwa kopi tubruk Indonesia sebenarnya berasal dari kopi Turki atau Turkish Coffee yang populer di Timur Tengah pada abad ke-16.

Kala itu, penikmat kopi dari Timur Tengah juga mulai menjajakan kopi tersebut hingga akhirnya terkenal di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Cocok untuk berbagai kesempatan

Kopi tubruk merupakan sajian kopi yang cocok disantap pada berbagai kesempatan, baik pada pagi, siang, maupun sore hari.

Di Indonesia, masyarakat juga gemar ngopi dengan kopi tubruk yang didampingi berbagai camilan, mulai dari gorengan, kue basah, hingga rebus-rebusan.

Kopi tubruk menjadi salah satu minuman favorit masyarakat Indonesia.Iwan Yuswantoro Kopi tubruk menjadi salah satu minuman favorit masyarakat Indonesia.

Untuk menghasilkan rasa yang nikmat, pembuatan kopi tubruk harus memperhatikan takaran bahan yang pas.

Baik kopi maupun air panas harus memiliki takaran yang sama. Jangan sampai salah satu di antaranya terlalu banyak. Sementara, gula atau susu dapat ditambahkan sesuai selera.

Suhu air juga memiliki peran penting dalam pembuatan kopi tubruk. Adapun suhu air yang disarankan untuk menyeduh kopi tubruk berkisar 93-95 derajat.

Setelah diseduh, kopi sebaiknya didiamkan terlebih dahulu selama empat menit. Hal ini dapat membuat rasa dan aroma kopi terekstrak sempurna sehingga semakin nikmat saat diminum.

Jaga mood saat bekerja

Sejumlah penikmat kopi berpendapat bahwa kopi tubruk memiliki rasa yang lebih kuat (strong) dan mantap ketimbang jenis kopi lain.

Tak heran, kopi tubruk pun dipilih sebagai minuman untuk membuat mata melek saat bekerja. Bahkan, kopi tubruk menjelma menjadi minuman untuk menjaga suasana hati (mood) saat bekerja.

Hal itu bukan tanpa alasan. Pasalnya, kopi memiliki kandungan kafein, yakni senyawa alami yang dapat mencegah adenosin menempel pada reseptor otak. Adenosin sendiri merupakan metabolit yang dilepaskan sel dan jaringan tubuh saat stres.

Baca juga: 4 Minuman yang Bikin Melek biar Mood Terjaga dan Kerja Enggak Gampang Burnout

Adapun kafein juga dapat meningkatkan pelepasan neurotransmiter, seperti dopamin dan norepinefrin, yang bermanfaat untuk meningkatkan mood.

ilustrasi kopi tubruk. SHUTTERSTOCK/M. Rinandar Tasya ilustrasi kopi tubruk.

Kemudian, kafein juga disebut dapat menurunkan risiko depresi, penyakit parkinson, fibrosis hati, penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker.

Mengutip Heathline, meminum kopi juga dapat membantu menurunkan risiko seseorang terkena penyakit jantung hingga 15 persen.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa kopi dapat membantu memperpanjang umur seseorang. Sebab, kopi dapat memengaruhi kinerja tubuh dan menghindari risiko penyakit sehingga harapan hidup pun lebih panjang. Namun, hal ini juga harus dibarengi olahraga secara rutin dan mengonsumsi makanan sehat.

Kopi juga disebut dapat meningkatkan kinerja saat berolahraga. Adapun kopi sering digunakan oleh para atlet sebagai ergogenik atau media untuk meningkatkan performa.

Dengan berbagai manfaat itu, tak heran jika kopi, khususnya kopi tubruk, terus digandrungi penikmat kopi Tanah Air.

Untuk merasakan kenikmatan kopi tubruk secara praktis, kamu bisa menjajal Top Coffee Susu Gula Aren Tubruk. Sesuai namanya, produk kopi ini terbuat dari paduan pas antara kopi tubruk, susu, dan gula aren dalam satu kemasan.

Dengan kandungan kopi tubruk, Top Coffee Susu Gula Aren Tubruk punya aroma dan rasa kopi yang lebih strong. Sensasi ini semakin lengkap dengan campuran susu yang lembut dan gurih serta rasa gula aren yang legit dan bikin relaks.

Meski termasuk ke dalam kopi tubruk, ampas Top Coffee Susu Gula Aren Tubruk lebih halus dan cepat turun. Dengan begitu, kamu bisa segera menikmati kopi tanpa harus menunggu lama.

Baca tentang

Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com