KOMPAS.com - Setiap orang harus mengonsumsi air minum sesuai kebutuhan tubuh, jumlahnya tidak selalu sama.
Sebagian orang memilih air minum hangat, sementara sebagian lainnya sengaja mengonsumsi air minum dingin. Mana lebih baik?
Dilansir dari Medical News Today, menurut tradisi pengobatan Ayurveda India, air dingin bisa menyebabkan ketidakseimbangan tubuh dan memperlambat proses pencernaan.
Alasannya, tubuh harus mengeluarkan energi tambahan untuk memulihkan suhu awal usai minum air dingin.
Pandangan lain berasal dari pengobatan Barat. Tak ada banyak bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa air dingin berdampak buruk untuk tubuh atau pencernaan.
Penelitian pada 2013 menunjukkan bahwa ada efek berbeda pada orang dehidrasi dan mengonsumsi air dingin serta air hangat.
Perubahan suhu air akan memengaruhi respons keringat dan banyaknya air yang akan diminum.
Peneliti menemukan bahwa suhu air paling baik dikonsumsi adalah 16 derajat celsius, membuktikan bahwa menghasilkan lebih sedikit keringat.