Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perisa Asap Alami Pertama di Indonesia, Bikin Rasa Bakaran Tanpa Arang

Kompas.com - 19/05/2023, 15:03 WIB
Krisda Tiofani,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perisa asap alami sudah ada di beberapa negara sejak lama. Kini, Indonesia memiliki produk serupa yang berasal dari Semarang, Jawa Tengah.

Dikenal dengan nama natural smoke seasoning, produk Yomakan diklaim mampu memberikan rasa dan aroma asap yang kuat dengan semprotan.

Produk ini dijual dalam bentuk cair. Kemasan botolnya terdiri dari ukuran 60 mililiter dan 250 mililiter.

Cukup semprotkan Yomakan pada makanan, kamu sudah bisa merasakan aroma dan rasa asap dari sajian.

"Jadi, kapan saja pengin cita rasa smoked, bisa semprotkan di daging sapi, ayam, sosis, atau tumisan biar lebih sedap," kata Siti Mulyani, pemilik Yomakan saat ditemui Kompas.com dalam ICA Chef Expo di Ji Expo Kemayoran, Rabu (10/5/2023).

Perisa asap alami ini memiliki sejumlah keunggulan, yakni praktis, ramah lingkungan, tanpa MSG dan pengawet, hingga aman untuk penderita kanker.

"Sudah food grade dan bisa dijadikan solusi untuk penderita kanker yang ingin merasakan cita rasa makanan bakar. Sebab, karbon dan karsinogeniknya sudah diambil," ujar Yani.

Yomakan Smoke Seasoning ini dijual seharga mulai Rp 98.000. Saat ini, produknya bisa dibeli melalui e-commerce Yomakan Official dan beberapa retail di Jakarta.

Baca juga:

Kembangkan produk saat pandemi Covid-19

Perisa asap alami Yomakan, bisa ciptakan rasa dan aroma asap pada makanan tanpa menggunakan arang. Kompas.com/Krisda Tiofani Perisa asap alami Yomakan, bisa ciptakan rasa dan aroma asap pada makanan tanpa menggunakan arang.

Yani menuturkan, dirinya sudah membaca beberapa jurnal dari dalam dan luar negeri terkait perisa asap alami.

Ia kemudian mengeksplor lebih jauh seputar semprotan asap ini. Bertepatan dengan pandemi, Yani mulai merancang produknya hingga mengajukan pembinaan ke dinas terkait.

Bahan utama yang digunakan 100 persen alami. Ada tempurung kelapa hingga berbagai tanaman.

"Ada bahan kayu-kayu tebu yang mungkin kurang dimanfaatkan. Sekaligus mengurangi limbah untuk membuat aroma asap," kata dia.

Yani merekayasa bahan baku tersebut hingga menjadi bahan cair serta dimurnikan hingga lolos uji karbon dan karsinogenik, halal, hingga sertifikasi Halal MUI.

Meski berhasil membuat inovasi produk ini, Yani mengaku harus menghadapi kesulitan, terutama saat mengenalkannya pada publik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com