Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Perbedaan Pasta Segar dan Pasta Kering, dari Bahan sampai Saus Pendamping

Kompas.com - 21/03/2023, 10:18 WIB
Diva Inggar Sabilillah,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pasta dibedakan dari dua jenis teksturnya yaitu segar dan kering. Pasta kering dapat dengan mudah dibeli di supermarket atau minimarket.

Sementara itu, pasta segar umumnya akan kita buat sendiri dari bahan dasar air, tepung, dan telur.  

Perbedaan tekstur antara pasta kering dan pasta segar akan mempengaruhi hasil akhir dari suatu hidangan. 

Melansir Taste of Home, berikut adalah perbedaan utama antara pasta segar dan pasta kering untuk mempermudah kamu dalam memutuskan ingin menggunakan jenis pasta yang mana.

1. Bahan dasar yang digunakan

Pasta kering terbuat dari air, semolina (tepung yang terbuat dari gandum durum), dan terkadang ditambahkan juga telur.

Bahan-bahan tersebut dicampur bersamaan dan membentuk sebuah adonan. 

Adonan kemudian dimasukkan ke dalam cetakan khusus sehingga bisa berbentuk seperti pasta panjang, makaroni keriting, hingga pasta ziti yang berbentuk seperti tabung.

Setelah selesai dibentuk, pasta dikeringkan selama beberapa hari hingga kelembapannya menguap sehingga pasta bisa disimpan untuk waktu yang lama.

Sementara itu, pasta segar terbuat dari telur dan tepung khusus bernama double zero atau 00 flour

Baca juga:

Pasta segar juga biasanya mengandung air, minyak zaitun, dan tambahan rempah seperti paprika untuk menambah warna cerah pada adonan.

Adonan diuleni lalu dipotong-potong sesuai kebutuhan, bisa menggunakan mesin pemotong ataupun tangan. 

Pasta segar harus segera dimasak karena mengandung bahan yang mudah rusak. Kamu juga bisa simpan pasta segar di dalam lemari es.

Saat memasak, takaran untuk pasta segar biasanya sekitar 56 gram per orang, sedangkan untuk pasta kering kamu lebih mudah menakarnya. Kamu bisa menggunakan gelas pengukur.

2. Tekstur

ilustrasi fetucini, pasta italia. shutterstock/DariaKM ilustrasi fetucini, pasta italia.

Pasta kering biasa dimasak dengan tingkat kematangan sempurna atau orang Italia biasa menyebutnya al dente

Tingkat kematangan al dente membuat pasta bertekstur empuk dan kenyal.

Jika kamu masak pasta kering dengan tingkat kematangan al dente, pasta akan menjadi lunak dan lembek. Namun, tingkat kematangan tergantung dengan selera.

Sementara itu, pasta segar saat dimasak teksturnya lebih halus dan lebih lembut daripada pasta kering, serta tidak mungkin dimasak sampai tingkat kematangan al dente.

Pasta segar bisa matang lebih cepat daripada pasta kering sehingga menciptakan tekstur pasta yang lembut dan kenyal.

3. Waktu memasak

Waktu memasak pasta kering tergantung dari ukuran dan bentuknya. Sebagian besar pasta membutuhkan waktu 10 hingga 12 menit untuk dimasak.

Namun, pasta tipis bisa dimasak hanya dalam waktu delapan menit. 

Kamu bisa lihat instruksi masak pasta pada kotak dan cicipi pasta sekitar dua menit sebelum waktu memasak habis.

Jika pasta cukup empuk untuk dikunyah, tandanya pasta sudah mencapai tingkat kematangan al dente.

Pasta segar bisa dimasak jauh lebih cepat. Hal itu tergantung pada ketebalan pasta. Rata-rata pasta segara dimasak dengan waktu kurang dari dua menit. 

Baca juga:

Jika pasta sudah mulai naik ke permukaan, kamu bisa coba mencicipinya untuk mengetahui kematangannya.

Cara memeriksa kematangan pasta, kamu ambil sedikit pasta, gigit dan cari titik putih kecil di bagian tengahnya. 

Jika terdapat titik putih kecil, kamu harus memasaknya lagi sampai titik tersebut menghilang. Cicipi pasta setiap 20 detik.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com