Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cara Penjual Sate Kelola Usaha agar Bertahan Lama

Kompas.com - 02/11/2022, 09:27 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sate kuah pontianak merupakan salah satu kuliner legendaris dari Pontianak yang dijajakan di acara Festival Jajanan Bango 2022. Seperti namanya, kuliner ini berasal dari daerah Pontianak, Kalimantan Barat.

Salah satu penjual sate kuah pontianak yang cukup legendaris di Jakarta ialah Bang Anek, pemilik gerai Sate Kuah Pontianak Bang Anek.

Anek menceritakan dirinya mengembangkan kuliner daerah di Ibu Kota berangkat dari rasa rindu kepada kuliner dari tanah kelahirannya di Pontianak.

"Bicara soal kuliner, saya memang suka masak, dan sate kuah ini sebenarnya makanan favorit saya di Pontianak. Saya datang merantau ke Jakarata pun ga langsung jualan," papar Anek saat sesi diskusi Festival Jajanan Bango 2022 pada Jumat (28/10/2022) di Plaza Timur Gelora Bung Karno.

Berangkat dari hobi memasak dan keinginan untuk menyantap makanan kesukaan dari Pontianak, pada 2010 Anek memutuskan untuk pindah profesi menjadi penjual sate kuah pontianak.

Setalah menjajakan kuliner daerah di Jakarta selama 12 tahun, keberadaan Sate Kuah Bang Anek masih tetap eksis dan menarik minat para pecinta kuliner untuk mencicipi sate kuah pontianak.

Sebagai seorang pedagang kuliner legendaris, Anek mengatakan ada empat hal yang perlu diperhatikan supaya kualitas sate kuah yang ia buat tetap terjaga kualitasnya.

Baca juga:

1. Pemilihan bahan

Menurut Anek bahan adalah faktor utama yang akan memengaruhi hasil dari masakan yang dimasak.

"Bahan ini kita ga boleh neko-neko, gunakan yang premium, jangan dicampur-campur dengan bahan yang lain, nanti rasanya jadi aneh," kata Anek.

Anek mengatakan seorang penjual harus menemukan bahan berkualitas bagus, dan apabila tidak menemukannya, pilihan terbaik yang bisa diambil ialah tidak berjualan.

2. Pengolahan bahan

Setelah mendapatkan bahan berkualitas bagus, seseorang perlu mengolah bahan dengan benar agar rasa masakan lebih nikmat.

"Pengolahan bahan makanan sekarang itu sering main simpel, tidak mau capek, maunya yang instan supaya cepat, padahal itu salah," katanya.

Menurutnya setiap penjual harus menikmati tahap demi tahap proses mengolah bahan agar mendapatkan cita rasa masakan yang lezat.

Baca juga:

Proses pemanggangan sate kuah pontianak di Festival Jajanan Bango 2022.DOK. KOMPAS.COM/ SUCI WULANDARI PUTRI CHANIAGO Proses pemanggangan sate kuah pontianak di Festival Jajanan Bango 2022.

3. Sering turun tangan

Seiring berkembangnya suatu usaha, biasanya seorang penjual akan menambah karyawan untuk membantunya memasak di dapur.

Anek berpesan, meskipun sudah ada karyawan yang membantu di dapur, seorang penjual harus tetap terlibat saat proses memasak.

"Jangan mentang-mentang sudah ada karyawan, ga mau masuk dapur, apalagi di toko," katanya.

Baca juga:

4. Sering mencicipi makanan yang dijual

Langkah terakhir setelah memasak bahan makanan di dapur yaitu mencicipi makanan. Tahap ini dinilai penting untuk menentukan koreksi rasa makanan sebelum dijual.

"Setelah sering turun tangan, jangan lupa makanan tersebut dicicipi supaya tau koreksinya gimana," pungkas Anek. 

 

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Foodplace (@my.foodplace)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com