Mie Nyemek Mbah Imo Jaten, Kuliner Legendaris di Karanganyar Jateng 

KOMPAS.com - Ada mi nyemek legendaris di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, tidak jauh dari Kota Solo. 

Namanya Mie Neyemek Mbah Imo yang berlokasi di Dusun Tundungan, Desa Sroyo, Kecamatan Jaten. 

Samino (51) anak dari Mbah Imo sekaligus pengelola warung tersebut mengatakan usaha mie nyemek ini sudah ada sejak 25 tahun yang lalu.

"Pertama kali warung ini didirikan ayah saya mbah Imo, awalnya jualan dekat warung saat ini, baru 10 tahun yang lalu pindah ke sini," kata Samino kepada TribunSolo.com, Rabu (29/6/2022).

Baca juga:

• 7 Tempat Makan Soto Seger Terkenal dan Legendaris di Solo
• Cara Membuat Ayam Bakar Solo Tanpa Air Kelapa, Hidangan Simpel

Samino mengatakan, dalam proses masak mie nyemek buatannya tidak menambahkan bumbu-bumbu khusus

"Hanya pakai bumbu bawaan mie saja, namun sebelum mie di masukan, mie direndam di air hangat dulu, agar pengawet dalam mie larut dalam air, selain itu, pemesan bisa minta pedes atau tidak," ucap Samino.

Bahan makanan yang digunakan untuk sajian mie nyemek yaitu hanya mi instan goreng merek tertentu dan sambal gandaria.

Samino mengaku mi nyemek buatannya masih diminati masyarakat hingga sekarang.

Bahkan saat pandemi, warung tersebut tetap diserbu pembeli meski tak sebanyak saat sebelum pandemi. Hindangan favorit pelanggan adalah mi nyemak pedas. 

"Rata-rata penghasilan kotor per hari Rp 1,5 juta per hari, jika dihitung penghasilan bersih Rp 500 ribu per hari," kata Samino.

Baca juga:

• 8 Tempat Kuliner di Pasar Gede Solo dan Sekitarnya, Sayang untuk Dilewatkan
• 4 Cafe di Solo untuk Minum Kopi dan Nongkrong Bersama Teman 
• 5 Angkringan Modern di Solo, Banyak Pilihan Lauknya

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Kuliner Enak Karanganyar : Mie Nyemek Mbah Imo Jaten, Tak Pernah Sepi Pembeli Sejak 25 Tahun Lalu,

https://solo.tribunnews.com/2022/06/30/kuliner-enak-karanganyar-mie-nyemek-mbah-imo-jaten-tak-pernah-sepi-pembeli-sejak-25-tahun-lalu?page=2.

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Hanang Yuwono