KOMPAS.com - Penderita asam urat harus menghindari konsumsi makanan tinggi purin untuk mencegah peradangan.
Purin atau purina merupakan zat alami dalam makanan yang dapat berubah menjadi asam urat dalam tubuh.
Dikutip dari Healthline, membatasi beberapa makanan atau pantangan penderita asam urat terutama yang tinggi purin, dapat membantu mencegah asam urat kambuh, selain tetap mengonsumsi obat.
Namun, ada pengecualian pada sayuran tinggi purin. Jenis makanan ini dianggap tetap aman dikonsumsi meski mengandung purin.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi sayuran tinggi purin belum terbukti memengaruhi kadar asam urat, seperti dikutip Live Strong.
Alasannya beragam, mulai dari kandungan purin sayuran tidak setinggi daging, jenis purin yang spesifik, hingga nutrisi lain dalam sayuran, seperti antioksidan dan fitokimia dapat mengimbangi potensi bahaya dari purin.
Meski sayuran tinggi purin dianggap aman, masih ada beberapa makanan tinggi purin yang harus dihindari penderita asam urat berikut ini.
Baca juga: Benarkah Makan Tempe Bikin Asam Urat Makin Parah?
Organ dalam daging atau yang dikenal juga dengan sebutan jeroan, harus dihindari penderita asam urat.
Dikutip dari Medical News Today, jeroan mengandung purin yang tinggi. Ada juga kekhawatiran terhadap racun yang mungkin terkandung di dalamnya, khususnya hati dan ginjal.
Pasalnya, jeroan berperan sebagai filter awal untuk kemungkinan racun yang masuk ke dalam tubuhnya.
Baca juga: 3 Ciri Jeroan Sapi Segar dan Kualitas Bagus, Tips dari Chef Profesional
Beberapa seafood atau makanan laut harus dihindari penderita asam urat karena mengandung tinggi purin.
Dikutip dari Verywell Health, ikan teri, ikan trout, tuna, sarden, kepiting, dan lobster sebaiknya dihindari penderita asam urat.
Makanan laut tersebut mengandung 102-410 miligram purin per 100 gram takarannya. Tertinggi ada pada ikan teri.
Selain menghindari beberapa jenis makanan laut, cara memasaknya juga bisa memengaruhi kandungan purin.
Tiga metode masak yang paling disarankan untuk mengolah makanan laut bagi penderita asam urat adalah rebus, poaching, dan kukus. Cara ini bisa mengurangi kandungan purin keseluruhan dalam ikan.
Baca juga: 4 Ciri Olahan Seafood Berkualitas, dari Bau sampai Kemasan
Bukan hanya pengidap diabetes, penderita asam urat juga harus menghindari makanan dan minuman tinggi gula.
Dikutip dari Healthline, fruktosa merupakan salah satu jenis gula yang harus dihindari.
Fruktosa termasuk jenis gula alami yang bisa ditemukan pada buah dan madu. Namun, gula ini juga bisa dibuat dari jagung.
Biasanya, sirup jagung fruktosa mengandung 55 atau 42 persen fruktosa, sementara sisa bahannya adalah glukosa dan air.
Fruktosa dipecah dalam tubuh usai dikonsumsi. Pada saat yang sama, purin juga dilepaskan sehingga asam urat mulai diproduksi, membentuk kristal yang menyakitkan pada persendian yang menyebabkan asam urat.
Fruktosa yang terdapat dalam buah juga membuat konsumsi jus buah sebaiknya dibatasi untuk penderita asam urat.
Sebuah studi pada 2010 mempelajari bahwa risiko asam urat 41 persen lebih tinggi pada perempuan yang minum jus jeruk setiap hari.
Tanpa perlu waktu lama, fruktosa dapat menghasilkan asam urat dalam beberapa menit setelah dikonsumsi.
Selain fruktosa, minuman ringan bersoda yang dimaniskan dengan gula juga harus dihindari penderita asam urat.
Studi pada 2008 oleh Arthritis Foundation menunjukkan bahwa pria yang minum dua atau lebih minuman bersoda manis setiap hari memiliki risiko 85 persen asam urat lebih tinggi.
Baca juga: Apakah Benar Durian Tidak Boleh Dicampur dengan Alkohol, Kopi, atau Soda?
Kebanyakan jenis kacang termasuk makanan rendah purin, kecuali kacang polong. Makanan ini sebaiknya dihindari penderita asam urat.
Dikutip dari Live Strong, kacang polong mengandung 50-150 miligram purin per 100 gram takarannya.
Kacang polong bisa tetap dikonsumsi dengan pola makan tertentu. Misalnya, dimakan bersama makanan rendah purin, menghindari konsumsi bersamaan dengan sajian tinggi purin lainnya.
Baca juga: Mengenal Kacang Polong, Biasanya Dimasak Jadi Isian Sup