Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Peluang Bisnis Minuman Kekinian di Indonesia

Kompas.com - 08/09/2022, 10:32 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Bisnis minuman kekinian banyak dilirik oleh masyarakat Indonesia saat ini.

Selain karena faktor populer, proses pembuatannya pun simpel, sehingga tak jarang banyak menarik hati kalangan pebisnis yang baru terjun ke dunia Food and Beverages (F&B)

Beragam varian minuman bermunculan dengan bentuk, kemasan, serta konsep penjualan yang kreatif. 

Direktur PT Andrawinatama Kerta Harja Forest Beverage Solutions Muadzin Furqanul Jihad menilai potensi bisnis minuman kekinian di Indonesia terbilang cukup besar, salah satunya yaitu minuman boba atau bubble tea.

"Indonesia itu negara pengonsumsi boba terbesar se Asia Tenggara," kata Muadzin saat ditemui oleh Kompas.com di Studio Foodplace, Kompas Gramedia, Palmerah, pada Jumat (2/9/2022).

Baca juga:

Menambahkan dari laman Kompas.com yang tayang pada Jumat (19/8/2022) menjelaskan bahwa Indonesia menempati peringkat pertama penjualan bubble tea atau boba terbesar di Asia Tenggara sepanjang 2021.

Omzet penjualan boba di Indonesia pada 2021 yakni sebesar 1,6 miliar dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp 23 triliun.

Muadzin menilai angka tersebut masih termasuk kecil karena terhalang pandemi. Ia mengatakan angka tersebut punya potensi lebih besar setelah pandemi.

"Saya mendapat data dari BPS bahwa total pendapatan dari makanan dan minuman di Indonesia pada 2019 yaitu sebesar Rp 633 triliun pada 2019," katanya.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa jika 20 persen dari total pendapatan tersebut berasal dari produk minuman. 

Sementara modal bahan baku minuman tersebut sekitar 20 persen, maka pendapatan dari penjualan minuman akan sangat besar.

"Tiap tahun data bisnis F&B berkembang lima persen," katanya.

Ilustrasi taro boba atau taro bubble tea, salah satu minuman kekinian yang cukup populer.SHUTTERSTOCK/BRENT HOFACKER Ilustrasi taro boba atau taro bubble tea, salah satu minuman kekinian yang cukup populer.

Baca juga:

Optimis bisnis minuman kekinian semakin berkembang

Muadzin menilai bisnis minuman kekinan akan terus populer dan berkembang di kalangan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari munculnya beragam inovasi minuman kekinian hampir di setiap daerah.

"Kiblat bisnis minuman kita itu Taiwan atau Thailand. Mereka cepat sekali perkembangan usaha minumannya, contohnya saja thai tea," katanya.

Tidak hanya itu, masuknya minuman kekinian ke toko kopi dan teh membuat pebisnis bahan baku dan pengelola bisnis minuman kekinian semakin memperluas pasar.

"Kalau mampir ke toko kopi, enggak cuma ada espresso base dan manual brew, tapi sekarang sudah ada mocktail dan coffee mocktail," kata Muadzin.

Sebagai pebisnis bahan baku minuman kekinian, Muadzin merasa opitimis dengan adanya tren minuman kekinian.

"Mungkin tren suatu minuman tertentu berumur pendek sekitar dua hingga tiga tahun. Cuma setiap tahun bisnisnya akan tetap berkembang mengikuti apa yang akan populer ke depannya," ujar Muadzin.

Baca juga:

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Foodplace (@my.foodplace)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com