Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/08/2022, 20:32 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih dikenal dengan Buya Hamka, adalah seorang ulama, sastrawan, sekaligus pahlawan nasional yang turut serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada masa Revolusi. 

Buya Hamka lahir di Sumatera Barat pada 17 Februati 1908. Sebagai seorang penulis, wartawan, politikus, dan ulama, ia punya pengaruh besar dalam sejarah kemerdekaan Republik Indonesia, salah satunya melalui pemikiran cerdas dan tulisannya.

Menyusuri tepian Danau Maninjau, tepatnya di Nagari Sungai Batang, terdapat sebuah desa kecil yang menjadi tempat Buya Hamka lahir dan tumbuh, yakni Kampung Muaro Pauh.

Selain menyimpan banyak sejarah, Maninjau juga punya ragam kuliner khas yang bahkan bahan bakunya hanya ada di Danau Maninjau saja.

Sebagai bentuk peringatan momen kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus mendatang, tidak ada salahnya kamu mencoba membuat makanan khas dari tanah kelahiran Buya Hamka. Salah satu yang paling terkenal yaitu kuliner palai bada.

Bada merupakan sejenis ikan air tawar berukuran kecil yang konon katanya hanya ada di perairan Danau Maninjau saja. 

Proses pembuatan palai bada hampir serupa dengan membuat pepes, yakni menggunakan bumbu halus, kelapa parut, daun kunyit, dan dibungkus dengan daun pisang.

Selengkapnya simak cara membuat palai bada dari buku "Pusaka Nenek Moyang , Yang Pantas Disayang: Kuliner Minangkabau" (2019) karya  Murdijati Gardjito dkk terbitan PT Gramedia Pustaka Utama berikut. 

Baca juga:

Resep palai bada

Bahan palai bada:

  • 400 gram ikan bada atau teri basah (buang kepalanya)
  • 150 gram kelapa sedang (parut dan haluskan)
  • 1 lembar daun kunyit (iris tipis)
  • 2 lembar daun mangkokan (iris tipis)
  • 5 pucuk daun kemangi
  • 1 sendok teh air jeruk nipis
  • Daun pisang secukupnya (untuk membungkus)

Bumbu halus:

  • 2 siung bawang putih
  • Garam secukupnya

Baca juga:

Cara membuat palai bada:

1. Masukkan ikan teri, bumbu halus, dan air jeruk nipis ke dalam wadah, lalu aduk hingga tercampur rata. 

2. Masukkan kelapa parut, daun mangkokan, daun kunyit, dan daun kemangi. Aduk kembali hingga tercampur rata.

3. Ambil dua hingga tiga sendok adonan lalu bungkus di dalam daun pisang. Gunakan lidi atau tusuk gigi untuk merekatkan daun pisang.

4. Bakar palai di atas arang panas, atau bisa juga dipanggang di atas teflon menggunakan api kecil. Masak palai hingga matang dan daun pisang nampak layu kecoklatan. Sajikan.

Baca juga:

Buku "Pusaka Nenek Moyang , Yang Pantas Disayang: Kuliner Minangkabau" (2019) karya Murdijati Gardjito dkk terbitan PT Gramedia Pustaka Utama bisa dibeli secara online di Gramedia.com. 

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Foodplace (@my.foodplace)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com