Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencicipi Japanese Cream Bun di Mugimido PIM3, Isi Krimnya Melimpah

Kompas.com - 11/07/2022, 15:03 WIB
Krisda Tiofani,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gerai roti ala Jepang Mugimido hadir di Jakarta, tepatnya di Lantai tiga unit 313 Pondok Indah Mall 3 pada pada Jumat (8/7/2022).

Mugimido merupakan gerai makanan yang menjual Premium Japanese Cream Bun dan Specialty Coffee.

Varian Premium Japanese Cream Bun yang bisa dibeli saat ini ada enam, yaitu custard, stroberi, cokelat, kacang merah, matcha, dan hojicha.

Harga Premium Japanese Cream Bun di Mugimido berkisar mulai Rp 20.000 hingga Rp 24.000.

Kompas.com berkesempatan mencoba Premium Japanese Cream Bun dan kopi di Mugimido dalam acara pembukaan, Jumat (8/7/2022).

Sebelum sampai di Mugimido, saya sudah bisa mencium harumnya aroma kopi yang baru digiling dari beberapa meter sebelumnya.

Benar saja, saat bertanya ke barista di Mugimido, Andreas, mengenai kopi yang dibuat, ia menuturkan bahwa Mugimido memang menyediakan biji kopi segar dan akan digiling setiap hari.

"Kopinya kita pakai tiga macam, ada house blend kintamani full wash sama natural, ada Ethiopia, sama ada dari Papua. Jadi kita roasting sendiri di sini, ada mesinnya. Setiap hari jadi fresh dari green beans," jelasnya.

Baca juga:

Japanese Premium Bun dan Ice Vanilla Latte Mugimido. Kompas.com/Krisda Tiofani Japanese Premium Bun dan Ice Vanilla Latte Mugimido.

Saya memesan salah satu kopi di Mugimido, yakni Ice Vanilla Latte. Rasanya tidak jauh berbeda dengan vanila latte umumnya.

Namun, memang sedikit lebih manis di samping asamnya yang terasa karena permintaan saya untuk menambah gula ke dalam minuman.

Manis, asam, dan sedikit pahit dari Ice Vanilla Latte sangat cocok berpadu dengan Premium Japanese Cream Bun yang saya coba.

Saya mencoba tiga varian Premium Japanese Cream Bun di Mugimido, yakni hojicha, custard, dan cokelat.

Sangjin, koki di Mugimido mengatakan, tekstur dan rasa Premium Japanese Cream Bun ini memang sudah dibuat sedemikian rupa untuk menyimbangi bagian roti dan isiannya.

"Menurut saya enggak boleh kalau kita makan roti terus lengket di gigi, krimnya juga enggak boleh keras, sementara rotinya lembut. Itu tidak bagus, jadi harus seimbang," kata Sangjin.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com