Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/03/2022, 14:08 WIB
Lea Lyliana

Penulis

KOMPAS.com - Okra merupakan tanaman berbiji yang bentuknya seperti oyong tapi ukurannya kecil. Sekilas tanaman ini juga mirip seperti cabai hijau besar. 

Okra dipercaya memiliki manfaat bagi kesehatan. Di luar daripada itu, okra pun dapat diolah menjadi aneka masakan, seperti tumis atau digoreng dengan balutan tepung.

Baca juga:

Untuk mengetahui lebih jauh mengenai okra, simak dalam ulasan berikut. 

Apa itu okra?

Dikutip dari All Recipes, okra adalah tanaman berupa polong yang belum matang dan termasuk dari bagian Abelmoschus esculentus. 

Tanaman ini kerap disebut sebagai bindi atau 'jari wanita' karena bentuknya yang panjang dan lancip, seperti cabai. 

Walau populer sebagai sayur, sebetulnya okra adalah buah karena termasuk bagian dari tanaman biji. 

Ilustrasi okra segar. PIXABAY/ LC Click Ilustrasi okra segar.

Menambahkan dari The Spruce Eats, okra paling baik ditanam di daerah beriklim panas dan lembap.

Petani okra paling banyak ditemukan di India, Nigeria, Sudan, Pakistan, Arab, hingga Meksiko.

Baca juga:

Pengolahan okra

Okra mengandung zat alami yang membuatnya berlendir. Zat ini mampu menjadi pengental hidangan alami untuk masakan berkuah, seperti semur atau gumbo.

Sayangnya hal tersebut kurang disukai beberapa orang. Kendati demikian sebetulnya lendir okra bisa dihilangkan dengan cara memasaknya. 

Ilustrasi olahan okra. PIXABAY/ TJENA Ilustrasi olahan okra.

Okra paling nikmati bisa dimasak dengan cara dipanggang atau digoreng. Metode tersebut dapat membuat okra tetap renyah dan tidak berlendir. 

Dikutip dari BBC Good Food, cita rasa okra cukup halus sehingga dapat dimasak dengan aneka bahan yang rasanya kuat. 

Beberapa olahan okra yang cukup populer yaitu tumis, okra goreng, serta okra gumbo atau sejenis masakan berkuah mirip semur. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com